5 Tanda Anak Jadi People Pleaser dan Cara Mengatasinya

5 Tanda Anak Jadi People Pleaser dan Cara Mengatasinya
Anak Jadi People Pleaser. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Menjadi pribadi yang terlalu ingin menyenangkan orang lain atau people pleaser sering kali merugikan diri sendiri.

Perilaku ini membuat seseorang sulit menolak permintaan, mudah merasa bersalah, bahkan kehilangan keberanian untuk membela diri.

Yang mengejutkan, sifat ini tidak muncul tiba-tiba saat dewasa, melainkan bisa terbentuk sejak masa kanak-kanak.

Baca Juga:Me Time Bukan Egois, Inilah Pentingnya Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri bagi Orang TuaMembacakan Buku Sejak Bayi Bikin Anak Cepat Bicara, Hindari Gadget Ya Dulu!

Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak tumbuh dengan empati dan sikap baik terhadap orang lain.

Namun, penting dipahami bahwa “baik” bukan berarti selalu menuruti keinginan orang lain.

Jika tidak diarahkan dengan benar, anak bisa tumbuh menjadi people pleaser yang mengorbankan dirinya demi diterima orang lain.

Mengapa Anak Bisa Jadi People Pleaser?

Menurut para ahli, tidak ada satu penyebab tunggal terbentuknya perilaku people pleasing. Namun, faktor lingkungan, pola asuh, dan kepercayaan diri anak memegang peran besar.

Terapis keluarga berlisensi, Nina Westbrook, LMFT, menjelaskan bahwa perilaku ini bisa dimulai saat anak merasa harus bersikap “baik” agar dicintai.

Anak-anak yang sensitif misalnya, mungkin menganggap bahwa diam atau selalu membantu orang lain adalah satu-satunya cara agar dihargai.

Sementara itu, kepercayaan diri yang rendah juga memperbesar risiko. Anak dengan konsep diri lemah sering merasa takut ditolak, sehingga berusaha keras untuk menyenangkan orang lain. Jika dibiarkan, pola ini bisa bertahan hingga dewasa.

Baca Juga:Sleep Training untuk Anak: Manfaat, Kondisi yang Dianjurkan, dan Dampaknya Jika Tidak DilakukanPola Tidur Bisa Ungkap Kepribadian Anak, Para Orang Tua Wajib Tahu!

5 Tanda Anak Mulai Jadi People Pleaser

Agar tidak terlambat, orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda berikut:

1. Sering meminta maaf meski tidak ada kesalahan.

2. Terus mencari kepastian, misalnya dengan bertanya, “Apakah ini sudah benar?” atau “Kamu marah nggak sama aku?”.

3. Sulit mengatakan “tidak” meski jelas-jelas tidak suka atau tidak ingin melakukannya.

4. Melakukan sesuatu hanya demi disukai orang lain, seperti pura-pura suka musik atau permainan tertentu.

5. Tidak bisa menetapkan batasan, sehingga mudah kelelahan karena takut mengecewakan orang lain.

Risiko Jangka Panjang Jika Anak Jadi People Pleaser

Psikolog Leon Seltzer mengingatkan bahwa jika sejak kecil anak merasa nilai dirinya bergantung pada kemampuannya menyenangkan orang lain, maka di masa dewasa mereka bisa kehilangan jati diri.

0 Komentar