Beberapa dampak jangka panjangnya antara lain:
1. Sulit mengenali keinginan dan kebutuhannya sendiri.
2. Rentan dimanfaatkan orang lain karena selalu mengalah.
3. Enggan membela diri atau menetapkan batasan sehat.
4. Kesulitan mengambil keputusan karena takut melukai perasaan orang lain.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat anak membangun hubungan yang sehat dan membuat mereka kehilangan rasa percaya diri.
Cara Mencegah Anak Jadi People Pleaser
Berikut langkah yang bisa dilakukan orang tua agar anak tumbuh dengan empati, namun tetap mampu menjaga diri:
1. Ajarkan anak berkata “tidak” dengan tegas tapi sopan.
2. Hindari hanya memuji ketika anak membantu orang lain, tapi berikan apresiasi saat mereka berani menyampaikan pendapat atau menolak dengan baik.
Baca Juga:Me Time Bukan Egois, Inilah Pentingnya Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri bagi Orang TuaMembacakan Buku Sejak Bayi Bikin Anak Cepat Bicara, Hindari Gadget Ya Dulu!
3. Validasi perasaan anak. Biarkan mereka marah, sedih, atau kecewa tanpa harus merasa bersalah.
4. Kurangi kebiasaan meminta maaf berlebihan. Ingatkan bahwa tidak semua hal perlu disertai “maaf”.
5. Tunjukkan cinta tanpa syarat. Pastikan anak tahu bahwa kasih sayang orang tua tidak bergantung pada seberapa besar mereka menyenangkan orang lain.
6. Ajarkan bahwa kesalahan adalah hal normal. Semua orang bisa salah, dan itu tidak membuat mereka kurang berharga.
Membesarkan anak yang penuh empati adalah hal baik, tetapi jangan sampai mereka tumbuh menjadi people pleaser yang mengabaikan diri sendiri.
Dengan komunikasi hangat, validasi emosi, dan cinta tanpa syarat, anak bisa belajar menyeimbangkan antara menghargai orang lain dan menjaga batasan pribadi.
Dengan pola asuh yang tepat, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berempati, sekaligus mampu menghargai dirinya sendiri.