CIREBON, RAKCER.ID – Menjadi orang tua adalah salah satu pencapaian hidup yang membahagiakan.
Kehadiran anak membawa keceriaan, rasa syukur, sekaligus tanggung jawab besar untuk mendampingi tumbuh kembang mereka.
Perjalanan ini bukan hanya tentang momen manis, tetapi juga tantangan dalam mendidik, membentuk karakter, serta mengajarkan nilai kehidupan sejak dini.
Baca Juga:Me Time Bukan Egois, Inilah Pentingnya Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri bagi Orang TuaMembacakan Buku Sejak Bayi Bikin Anak Cepat Bicara, Hindari Gadget Ya Dulu!
Di era digital, banyak selebriti dan influencer membagikan praktik parenting mereka.
Walaupun bukan teori formal, pengalaman ini bisa menjadi inspirasi jika dilihat melalui kacamata psikologi perkembangan anak.
Gaya Parenting Ala Seleberiti
Berikut tiga gaya parenting populer yang bisa dijadikan bahan refleksi:
1. Ayudia Bing Slamet – Mindful Parenting: Ruang Eksplorasi dan Kemandirian
Ayudia Bing Slamet bersama suaminya, Ditto Percussion, menerapkan mindful parenting, yaitu pola asuh dengan kehadiran penuh (present), komunikasi terbuka, dan penghargaan terhadap usaha anak.
Prinsip yang diterapkan:
Memberi ruang anak bereksplorasi tanpa intervensi berlebihan → mendorong autonomy (Deci & Ryan, Self-Determination Theory).
Mengajak anak berdiskusi dalam hal sederhana → melatih critical thinking.
Menganggap kesalahan sebagai bagian dari proses belajar → sejalan dengan growth mindset (Dweck, 2006).
Mengapresiasi dengan pujian, pelukan, dan afirmasi positif, bukan hadiah materi.
Pola ini membantu anak tumbuh dengan percaya diri, mandiri, dan berempati.
Baca Juga:Sleep Training untuk Anak: Manfaat, Kondisi yang Dianjurkan, dan Dampaknya Jika Tidak DilakukanPola Tidur Bisa Ungkap Kepribadian Anak, Para Orang Tua Wajib Tahu!
2. Dhannisa Cho – Gentle Parenting: Ubah “Aku Nggak Bisa” Jadi Kekuatan
Lewat konten di TikTok, Dhannisa Cho menekankan pentingnya merespons kalimat “Aku tidak bisa” dengan empati. Menurutnya, itu bukan sekadar keluhan, melainkan sinyal adanya perasaan tidak mampu yang bisa berkembang menjadi limiting belief.
Prinsip gentle parenting yang ia terapkan:
Menggunakan komunikasi penuh kasih, nada tenang, tanpa bentakan.
Menetapkan aturan dan konsekuensi jelas tanpa hukuman fisik → sesuai konsep positive discipline (Nelsen, 2006).
Memberikan penjelasan logis, bukan ancaman.
Mengajarkan keterampilan sosial dan empati.
Menjaga konsistensi rutinitas agar anak merasa aman.
Pendekatan ini membangun kepercayaan diri, ketahanan emosional, sekaligus keterampilan pemecahan masalah.
3. Rensia Sanvira – Parenting Anti Manja: Belajar Batas dan Tanggung Jawab
Rensia Sanvira menekankan pentingnya batasan sejak dini agar anak tidak tumbuh manja atau terbiasa mendapat sesuatu secara instan.