Prinsip yang ia terapkan:
Anak harus berusaha sebelum mendapatkan sesuatu → menumbuhkan delay of gratification (Mischel, Marshmallow Test).
Menetapkan ekspektasi jelas sebelum ke mall atau toko → membantu anak mengelola harapan.
Orang tua tetap sabar dan tegas meski anak protes → konsistensi kunci pembelajaran perilaku.
Memberi teladan (role modeling) dalam disiplin dan tanggung jawab.
Baca Juga:Me Time Bukan Egois, Inilah Pentingnya Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri bagi Orang TuaMembacakan Buku Sejak Bayi Bikin Anak Cepat Bicara, Hindari Gadget Ya Dulu!
Dengan cara ini, anak belajar bahwa tidak semua keinginan bisa langsung terwujud, dan setiap hasil memerlukan usaha.
Ketiga gaya parenting ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pola tunggal dalam mengasuh anak.
Namun, ada benang merah yang bisa dipetik yakni empati, komunikasi sehat, konsistensi aturan, serta penghargaan terhadap usaha dan proses.
Psikologi perkembangan menegaskan bahwa anak membutuhkan keseimbangan antara kasih sayang (warmth) dan kontrol (discipline).
Dengan pendekatan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, tangguh, sekaligus berempati.