Pergeseran Era Mega-Influencer ke Nano-Influencer: Sebuah Peralihan

Pergeseran Era Mega-Influencer ke Nano-Influencer: Sebuah Peralihan
Pergeseran Era Mega-Influencer ke Nano-Influencer. Foto: Tangkapan layar/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Dulu, lanskap pemasaran digital didominasi oleh para mega-influencer. Dengan jutaan pengikut, mereka adalah selebriti di dunia digital yang mampu membuat produk apapun menjadi viral hanya dengan satu unggahan.Merek-merek besar berinvestasi besar dalam jumlah fantastis untuk bekerja sama dengan mereka, berharap dapat menjangkau audiens seluas mungkin.

Saat ini, kita menyaksikan pergeseran era mega-influencer ke nano-influencer dalam strategi pemasaran digital. Merek-merek besar dan kecil mulai mengalihkan fokus mereka dari mega-influencer dengan audiens yang jauh lebih kecil, yang dikenal sebagai nano-influencer.

Siapa sebenarnya Mega-Influencer dan nano-Influencer?

Untuk memahami fenomena pergeseran ini, penting untuk membedakan kedua jenis influencer ini:

Baca Juga:Dunia Maya vs Dunia Nyata: Memahami Dampak Identitas Digital yang Berbeda dari Kehidupan AsliPanduan Lengkap Membangun Personal Branding di Media Sosial 

Mega-Influencer

Mega-Influencer adalah mereka yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut. Angka ini sering kali termasuk selebriti, tokoh masyarakat, atau bintang media sosial yang namanya sudah dikenal luas. Jangkauan mereka sangat besar, tetapi interaksi dengan audiens mereka sering kali dangkal.

Nano-Influencer

Nano-Influencer biasanya memiliki pengikut yang jauh lebih kecil, sekitar 1.000 hingga 10 ribu orang. Mereka adalah individu yang memiliki minat atau niche yang sangat spesifik, seperti kolektor buku langka, penggemar skincare, atau food vlogger lokal.

Mengapa Nano-Influencer Mendapatkan Momentum?

Ada beberapa alasan kuat mengapa merek mulai beralih ke nani-influencer:

1. Keaslian dan Kepercayaan yang Lebih Tinggi

Mega-influencer sering kali terlibat dalam begitu banyak promosi sehingga dukungan mereka terasa seperti iklan berbayar, bukan rekomendasi tulus. Sebaliknya, nano-influencer membangun komunitas yang erat berdasarkan minat yang sama.

Pengikut mereka melihat mereka sebagai teman atau ahli yang dapat dipercaya, bukan sekadar papan iklan berjalan. Ketika seorang nano-influencer merekomendasikan sebuah produk, rasanya seperti saran dari seseorang yang kita kenal.

2. Tingkat Keterlibatan (Engagement Rate) yang Unggul

Meskipun jangkauan mereka lebih kecil, nano-influencer memiliki tingkat keterlibatan (engagement rate) yang jauh lebih tinggi. Pengikut mereka lebih aktif dalam berinteraksi, dimana mereka meninggalkan komentar dan berpartisipasi dalam percakapan.

Dibandingkan dengan mega-influencer yang unggahannya mungkin dibanjiri ribuan komentar yang generik, unggahan nano-influencer seringkali memiliki percakapan yang lebih bermakna.

0 Komentar