Pesantren KHAS Kempek Gelar Seminar Nasional, Gus Ashif Tegaskan Santri Benteng NKRI

Pesantren KHAS Kempek Gelar Seminar Nasional, Gus Ashif Tegaskan Santri Benteng NKRI
Gus Ashif Pesantren KHAS Kempek. Foto: Dok.Pribadi
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, menggelar Seminar Nasional Transformasi Pesantren pada Sabtu (23/8/2025) sebagai rangkaian Haul ke-36 KH Aqil Siroj.

Acara berlangsung meriah dengan dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari santri, akademisi, hingga perwakilan pesantren se-Wilayah III Cirebon.

Ketua pelaksana, Ustaz Ahmad Ashif Shofiyullah atau Gus Ashif menegaskan pesantren bukan hanya lembaga pendidikan tradisional, melainkan pilar utama perjuangan bangsa.

Baca Juga:Jangan Salah Didik! Begini 5 Cara Tepat Membentuk Growth Mindset Anak Sejak Usia DiniTrik Jitu! 5 Ide Plating Kreatif yang Bikin Anak Lahap Makan Tanpa Drama

“Pesantren bukan kelompok primordial. Kami adalah benteng NKRI. Jika tidak ada pesantren dan para kiai, tidak akan ada kemerdekaan Indonesia. Peristiwa 10 November lahir dari Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari, yang kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional,” tegasnya.

Dengan tema “Menjaga Ruh Pesantren di Era Teknologi: Peran Tasawuf dalam Peradaban Modern”, seminar ini menyoroti krisis identitas global, gempuran materialisme, serta tantangan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) dan era 5.0. Menurut Gus Ashif, tasawuf menjadi penyeimbang spiritual di tengah arus modernisasi.

“Bangsa kita menghadapi krisis identitas. Materialisme menyerang tanpa henti, ditambah hadirnya teknologi baru. Pesantren harus bekerja keras membendung dampak negatif itu. Di sinilah tasawuf berperan,” jelasnya.

Acara ini digelar atas arahan Buya KH Said Aqil Siroj dan turut melibatkan perguruan tinggi. Kehadiran akademisi dinilai sebagai bukti bahwa pesantren masih relevan dalam menjawab tantangan zaman.

“Peserta bukan hanya dari pesantren, tetapi juga dari kampus. Kami berharap hasil seminar dapat menjadi bahan pertimbangan penting bagi pemerintah,” tambahnya.

Gus Ashif menegaskan pesantren tidak boleh dipinggirkan dalam pembangunan bangsa. “Pesantren selalu relevan, baik menjaga spiritualitas maupun menghadapi tantangan teknologi,” pungkasnya.

0 Komentar