Ancaman Deepfake di Media Sosial: Bahaya dan Cara Mengatasi

Ancaman Deepfake di Media Sosial: Ketika yang Palsu Terasa Nyata
Ancaman Deepfake di Media Sosial. Foto: Tangkapan layar/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Media sosial dengan segala kemudahannya, menyimpan berbagai bahaya yang mengintai para penggunanya. Salah satu ancaman yang harus diwaspadai adalah deepfake yang disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab.

Ancaman deepfake di media sosial menimbulkan berbagai kerugian yang harus ditanggung oleh korbannya, mulai dari hilangnya reputasi dan nama baik, karier yang berdampak dan berbagai kerugian moral dan sosial lainnya.

Apa itu Deepfake?

Deepfake merupakan teknologi manipulasi media yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat video atau audio yang sangat realistis, seolah-olah seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan. Kata deepfake sendiri merupakan gabungan dari “deep learning” (cabang AI yang digunakan untuk membuat teknologi ini) dan “fake” (palsu).

Baca Juga:Perbedaan Douyin dan TikTok: Lebih dari Sekadar Nama yang BerbedaPerbedaan Weibo dan X (Twitter): Platform Mikroblogging yang Serupa tapi Tak Sama

Bagaimana Deepfake Bekerja?

Singkatnya, teknologi deepfake bekerja dengan melatih AI menggunakan sejumlah besar data, seperti foto dan video seseorang, untuk mempelajari dan memetakan ekspresi wajah, gerakan, dan pola bicara mereka.

Setelah AI “terlatih”, ia dapat menghasilkan konten baru yang terlihat sangat meyakinkan, meniru orang tersebut dalam situasi apapun yang diinginkan oleh pembuatnya.

Ancaman Deepfake di Media Sosial

Kehadiran deepfake di media sosial menimbulkan berbagai ancaman yang serius yang dapat merusak individu dan masyarakat secara luas:

Penyebaran Hoaks

Deepfake bisa digunakan untuk menyebarkan berita palsu dengan menampilkan tokoh publik atau pejabat negara yang seolah-olah membuat pernyataan kontroversial. Hal ini dapat memicu kepanikan, menimbulkan ketidakstabilan politik, dan bahkan perpecahan sosial.

Fitnah dan Pencemaran Nama Baik

Seseorang bisa menjadi korban fitnah dengan video deepfake yang menunjukkan mereka melakukan tindakan kriminal atau memalukan. Hal ini dapat menghancurkan reputasi, karier, dan kehidupan pribadi mereka.

Ancaman terhadap Keamanan dan Privasi

Informasi pribadi yang digunakan untuk membuat deepfake, seperti foto dan video, dapat dieksploitasi tanpa izin. Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang privasi data dan keamanan siber di media sosial.

Seksual Non-Konsensual (Pornografi Deepfake)

Salah satu penggunaan deepfake yang paling merusak adalah pembuatan konten pornografi palsu yang menempelkan wajah seseorang ke tubuh orang lain.

0 Komentar