CIREBON, RAKCER.ID – Dalam keluarga dengan lebih dari satu anak, sering kali muncul rasa cemburu antar saudara kandung atau yang biasa disebut sibling jealousy.
Situasi ini wajar terjadi, terutama saat anak pertama mulai merasa “tersaingi” oleh kehadiran adiknya.
Mungkin tidak sedikit kamu sering melihat si kakak mendadak lebih manja, gampang marah, atau bahkan menolak bermain bersama adik.
Baca Juga:Anak Introvert vs Ekstrovert: Mana yang Lebih Hebat? Yuk, Kenali Kepribadian Buah Hati!Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan: Murah, Mudah, dan Efektif
Jangan panik, ini normal! Dengan pendekatan yang penuh cinta, rasa cemburu itu bisa berubah jadi ikatan kuat antara kakak dan adik.
Kenapa Sibling Jealousy Bisa Terjadi?
Rasa cemburu biasanya muncul ketika anak merasa perhatian orang tua berkurang setelah adik lahir.
Kakak merasa tidak lagi menjadi pusat perhatian, apalagi saat melihat adik mendapat perlakuan khusus, pujian, atau mainan baru.
Hal ini sering terlihat ketika:
Adik baru lahir dan mendapat perhatian ekstra.
Adik mulai tumbuh, lebih aktif, dan sering dipuji.
Kakak merasa perannya di rumah berkurang.
Tanda-Tanda Anak Cemburu pada Adiknya
Bunda bisa mengenali sibling jealousy dari beberapa perilaku ini:
1. Kakak lebih mudah marah atau rewel.
2. Tiba-tiba jadi manja, minta diperlakukan seperti bayi.
3. Menolak bermain bersama adik.
4. Mengucapkan kalimat seperti, “Bunda lebih sayang adik, ya?”
Jika tanda-tanda ini muncul, jangan dianggap remeh. Ini adalah sinyal bahwa kakak butuh perhatian ekstra.
Strategi Menangani Sibling Jealousy
Menghadapi rasa cemburu kakak terhadap adik butuh kesabaran. Berikut beberapa cara yang bisa para orang tua coba yakni:
1. Libatkan Si Kakak Sejak Awal
Baca Juga:Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan dan Kecerdasan OtakKH Ni’amillah Aqil Siroj: Modernisasi Jalan, Tapi Ruh Keilmuan Pesantren Jangan Hilang
Ajak kakak ikut menyiapkan keperluan adik sejak masih dalam kandungan, misalnya memilih baju bayi atau menemani ke dokter.
Setelah adik lahir, berikan peran kecil seperti mengambil popok atau membantu menyanyikan lagu. Dengan begitu, kakak merasa punya peran penting.
2. Luangkan Waktu Khusus untuk Kakak
Meski sibuk mengurus bayi, tetap sediakan waktu khusus untuk kakak. Tidak perlu lama, yang penting penuh perhatian. Misalnya membaca buku bersama, jalan-jalan sebentar, atau sekadar ngobrol tanpa gangguan.
3. Validasi Perasaan Kakak
Saat kakak terlihat kesal, jangan langsung menyuruhnya diam. Dengarkan dan akui perasaannya. Contohnya “Bunda tahu kamu sedih karena Bunda gendong adik. Yuk, sini peluk dulu.” Dengan begitu, anak merasa dimengerti.