CIREBON, RAKCER.ID – Tiga siswa terlapor dalam kasus pengeditan foto puluhan siswi SMA menjadi konten asusila dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) memilih mengundurkan diri dari sekolah. Dua siswa dari SMAN 6 Kota Cirebon berinisial I dan A resmi keluar pada Minggu (24/8/2025), sementara satu siswa SMAN 1 Kota Cirebon berinisial V yang sebelumnya sudah mendapat SP1 mengundurkan diri pada Jumat (22/8/2025).
Kasus ini pertama kali mencuat pada Jumat (22/8/2025) setelah ramai diperbincangkan. Pihak sekolah mengaku baru mengetahui persoalan tersebut pada hari yang sama.
“Kami baru mengetahui kasus tersebut pada Jumat, 22 Agustus 2025 karena tiba-tiba ramai,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 6 Cirebon, Eka Novianto.
Baca Juga:Kuasa Hukum Tiga Terduga Pelaku Kasus Edit Foto Asusila di Kota Cirebon Beberkan KronologiIsmi Apresiasi Peresmian Jembatan Gantung, Mudahkan Aktivitas Dua Wilayah Cirebon-Brebes
Menurut Eka, setelah informasi kasus edit foto asusila ini tersebar, pihak sekolah langsung menindaklanjuti dengan meminta keterangan kepada para korban pada Sabtu (23/8/2025), dan memanggil siswa terlapor ke sekolah pada Minggu (24/8/2025).
“Di SMAN 6 Kota Cirebon, terdapat dua terduga pelaku yakni inisial I dan A, serta dua korban,” ujarnya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pihak keluarga. Dalam pertemuan itu, keluarga terlapor memutuskan untuk menarik anaknya dari sekolah dengan berbagai pertimbangan.
Berdasarkan pengakuan siswa, peristiwa pengeditan foto terjadi jauh sebelum mereka masuk ke SMAN 6 Cirebon, yakni sekitar April–Mei 2025.
“Siswa tersebut baru kelas 10. Jadi, kejadiannya memang sebelum masuk SMAN 6,” tambah Eka.
Sekolah telah melakukan pendampingan kepada terduga pelaku maupun korban, serta mempertemukan kedua belah pihak.
“Anak-anak ini sebenarnya saling mengenal dan berteman. Kami menghargai proses yang sedang berjalan,” tegasnya.
Baca Juga:GRC Batalkan Aksi 11 September, Aspirasi Soal PBB dan Pembangunan Disampaikan ke Wali KotaRW 04 Surapandan Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Jalan Sehat dan Hadiah Spektakuler
Masih di tempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Cirebon, Meidiyanto Dwi Cipta, juga membenarkan bahwa kasus ini terjadi sebelum siswa berinisial V menjadi murid di SMAN 1.
“Jumat malam kami mengumpulkan terlapor. Setelah berembuk, orang tua memutuskan untuk mengundurkan diri demi mempertimbangkan mental anak,” kata Meidiyanto.
Pihak SMAN 1 Cirebon sebelumnya telah memberikan SP1 kepada siswa V dan melakukan pemanggilan terhadap korban. Total korban di SMAN 1 Cirebon sebanyak empat orang.