CIREBON, RAKCER.ID – Sejak pertama kali diluncurkan pada seri Samsung Galaxy S20 Ultra, fitur Space Zoom 100x telah menjadi daya tarik sekaligus kontroversi.
Di satu sisi, kemampuan untuk memperbesar objek hingga 100 kali lipat terasa seperti terobosan teknologi yang luar biasa, membuka kemungkinan fotografi yang belum pernah ada di smartphone. Di sisi lain, banyak yang skeptis, menyebutnya sebagai gimmick marketing semata yang tidak benar-benar berguna dalam penggunaan sehari-hari.
Lantas, mana yang benar? Mari kita bedah lebih dalam tentang teknologi di balik kamera zoom 100x Samsung.
Baca Juga:5 HP Dengan Kamera Paling Unggul di Pasaran, Cocok untuk Penggemar Fotografi!Rahasia Fotografi Smartphone: 7 Trik Simpel Bikin Hasil Foto Lebih Keren
Bagaimana Teknologi Zoom 100x Bekerja?
Untuk memahami apakah ini gimmick atau inovasi, kita harus tahu cara kerjanya. Angka 100x tidak dicapai murni melalui lensa optik. Teknologi ini merupakan kombinasi dari beberapa hal:
1. Lensa Periskop
Samsung menggunakan lensa periskop yang memungkinkan jarak fokus yang lebih jauh dalam bodi ponsel yang tipis. Lensa ini memantulkan cahaya 90 derajat ke dalam sensor gambar. Pada seri-seri terbaru, lensa ini memberikan zoom optik murni hingga 10x. Ini adalah dasar yang solid dan bukan gimmick.
2. Zoom Hibrida Optik dan Digital
Begitu melebihi zoom optik (misalnya, dari 10x hingga 30x), kamera mulai menggunakan kombinasi antara zoom optik dan pemrosesan digital. Teknologi ini menggunakan data dari beberapa lensa untuk memperkirakan detail yang hilang, menghasilkan gambar yang masih terlihat tajam.
3. Digital Zoom dan AI
Saat mencapai rentang 30x hingga 100x, kamera sepenuhnya mengandalkan zoom digital yang dibantu oleh kecerdasan buatan (AI). Proses ini mengambil gambar yang sudah diperbesar secara digital dan menggunakan AI untuk memprediksi serta mengisi detail yang hilang, mengurangi noise, dan menajamkan hasil akhir. Teknologi ini yang sering disebut sebagai “Space Zoom.”
Jadi, secara teknis, zoom 100x bukanlah zoom optik murni. Angka tersebut adalah hasil akhir dari perpaduan teknologi optik, hibrida, dan digital yang sangat bergantung pada algoritma AI.
Uji Realita: Apakah Hasilnya Berguna?
Jika dilihat dari teknologinya, fitur ini memang canggih. Namun, pertanyaan utamanya adalah, seberapa berguna hasilnya bagi pengguna?