Libatkan pasangan, ajak anak sesuai usianya untuk membantu, atau gunakan bantuan eksternal seperti jasa kebersihan. Ingat, meminta bantuan bukan tanda lemah, melainkan cerdas dalam mengelola energi. Dengan begitu, Moms bisa punya waktu lebih untuk hal-hal yang benar-benar penting.
5. Memberi Ruang untuk Diri Sendiri
Terakhir, jangan lupakan diri sendiri. Work life balance bukan hanya soal pekerjaan dan keluarga, tetapi juga tentang merawat jiwa dan tubuh.
Luangkan waktu untuk hal sederhana yang membuat bahagia: olahraga, membaca buku, menulis jurnal, atau sekadar menyeruput kopi hangat tanpa gangguan. Saat energi terisi kembali, Moms akan lebih siap menghadapi tantangan.
Baca Juga:Capek Jadi Orang Tua? Hati-Hati, 6 Gejala Burnout Ini Bisa Jadi Bom Waktu!Lingkungan Jalan Kartini Samping Masjid At-Taqwa Cirebon Berantakan Pasca Demo Ricuh
Menjadi ibu bekerja memang penuh dinamika ada hari yang terasa ringan, ada pula yang melelahkan.
Namun dengan menata prioritas, melepaskan rasa bersalah, membuat ritual kecil, berani mendelegasikan, serta memberi ruang untuk diri sendiri, keseimbangan hidup bukan lagi sekadar teori, melainkan nyata.
Ibu tidak harus sempurna untuk dicintai. Justru dengan hidup seimbang dan autentik, ibu sedang memberi hadiah terbaik untuk keluarga diri yang utuh, bahagia, dan penuh cinta.