CIREBON, RAKCER.ID – Dalam era digital ini, ponsel pintar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Kita menggunakannya untuk bekerja, berkomunikasi, belajar, bahkan hiburan. Namun, seringkali kita lupa bahwa “nyawa” utama ponsel kita, yaitu baterai, memiliki batas usia.
Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita anggap sepele justru bisa menjadi “pembunuh” diam-diam bagi kesehatan baterai ponsel. Jika baterai ponsel mulai menurun, performanya akan ikut melemah, dan pada akhirnya, kamu akan dipaksa untuk mengganti ponsel yang mungkin belum terlalu tua.
Memperpanjang usia pakai baterai tidak hanya menghemat uangmu, tetapi juga membantu mengurangi limbah elektronik. Lalu, apa saja kebiasaan buruk yang harus kita hindari?
Baca Juga:Ternyata Selama Ini Kita Salah! Begini Cara Charging Handphone yang BenarBukan Cuma Hemat! Ini Rahasia Baterai HP Awet Sampai Seharian Penuh
Mari kita telusuri satu per satu kebiasaan sepele yang merusak baterai HP.
1. Membiarkan Baterai Hingga 0% atau Mengisi Daya Hingga 100%
Ini mungkin adalah salah satu mitos paling umum yang masih dipercayai banyak orang. Dulu, baterai nikel-kadmium (NiCd) memang disarankan untuk dihabiskan dayanya sebelum diisi ulang, tetapi baterai lithium-ion (Li-ion) yang digunakan pada ponsel modern bekerja dengan prinsip yang berbeda.
Baterai Li-ion memiliki siklus pengisian daya terbatas, dan pengosongan daya hingga 0% justru memberikan tekanan besar pada baterai. Begitu juga dengan pengisian hingga 100%.
Situasi ini membuat baterai berada dalam kondisi “stres” tegangan tinggi. Kebiasaan terbaik adalah menjaga level baterai di kisaran 20% hingga 80%.
Cukup cabut charger saat baterai sudah mencapai 80% dan jangan biarkan baterai ponselmu benar-benar habis sebelum diisi daya.
2. Mengisi Daya Semalaman
Mungkin kebiasaan ini sudah menjadi rutinitas bagi banyak orang. Setelah lelah beraktivitas seharian, kamu hanya perlu menancapkan charger, lalu tidur, dan bangun dengan ponsel yang sudah terisi penuh. Namun, kebiasaan ini sangat tidak disarankan.
Meskipun ponsel modern memiliki fitur perlindungan yang akan memutus aliran listrik setelah baterai penuh, tetap saja, saat baterai turun satu persen saja (misalnya dari 100% ke 99%), charger akan kembali bekerja untuk mengisinya.
Baca Juga:Bahaya Screen Time dan Cara Mengelola Penggunaan Gadget di KeluargaTeknologi Pengisian Daya 200W: Isi Penuh Baterai dalam Hitungan Menit
Hal ini menyebabkan baterai berada dalam siklus pengisian daya yang konstan dan tidak perlu, yang pada akhirnya dapat mengurangi umurnya. Lebih baik isi daya ponsel saat kamu bisa memantaunya dan cabut charger setelah baterai penuh.