Studi menunjukkan bahwa semakin sering seseorang membandingkan diri dengan orang lain di media sosial, semakin tinggi risiko mereka mengalami masalah kesehatan mental. Lingkaran setan ini membuat kita terus merasa tidak puas dengan apa yang kita miliki.
3. Mengundang Kejahatan
Secara sadar atau tidak, memamerkan kekayaan bisa mengundang perhatian yang tidak diinginkan dari pihak-pihak yang berniat jahat.
Unggahan yang menunjukkan lokasi keberadaan Anda saat liburan atau memperlihatkan koleksi barang-barang berharga di rumah bisa menjadi target potensial bagi perampok atau penipu. Keamanan pribadi menjadi taruhan demi sebuah like atau pujian.
Baca Juga:Gempuran Isu Hak Cipta DI Tengah Era Konten KreatifRitual dan Etika Digital: Aturan Tak Tertulis yang Harus DIketahui
4. Mengaburkan Nilai Kehidupan Sejati
Ketika nilai kesukesan bisa diukur hanya dari seberapa banyak uang atau barang yang dimiliki, makna hidup yang sejati bisa hilang. Kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu bisa dibeli dengan uang.
Pamer kekayaan seringkali mengalihkan fokus dari hal-hal yang lebih penting, seperti hubungan yang tulus, kesehatan mental, pengembangan diri, dan kontribusi positif kepada masyarakat.
Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Fenomena pamer kekayaan ini adalah cerminan dari budaya yang terobsesi dengan materi dan validasi eksternal. Sebagai pengguna media sosial, kita perlu untuk:
- Pahami Realitas: Ingatlah bahwa apa yang kita lihat di media sosial seringkali bukan gambaran utuh. Di balik setiap foto yang sempurna, ada realitas yang tidak pernah diunggah.
- Fokus Pada Diri Sendiri: Alih-alih membandingkan diri, fokuslah pada pencapaian dan pertumbuhan pribadi Anda. Ukur kesuksesan dengan standar Anda sendiri, bukan standar orang lain.
- Berdampak, Bukan Sekadar Pamer: Gunakan media sosial untuk hal-hal yang lebih bermakna. Bagikan cerita yang menginspirasi, dukung orang lain, atau berikan informasi yang bermanfaat. Tujuan Anda seharusnya adalah untuk berdampak positif, bukan sekadar mencari validasi.
Pada akhirnya, nilai diri kita tidak ditentukan oleh seberapa mewah gaya hidup yang kita pamerkan. Kekayaan sejati adalah ketenangan batin, kesehatan, dan hubungan yang bermakna.
Jangan biarkan jebakan kemewahan di media sosial mengaburkan esensi kehidupan yang sesungguhnya.(*)