Sejak awal, Apple dikenal dengan strategi yang hati-hati dan berfokus pada kesempurnaan. Mereka jarang menjadi yang pertama dalam mengadopsi teknologi baru, tetapi ketika mereka melakukannya, mereka memastikan implementasinya mulus dan tanpa cacat.
Hal ini terlihat dari keputusan Apple untuk tidak terburu-buru merilis iPhone dengan layar OLED atau konektivitas 5G, mereka menunggu sampai teknologi tersebut benar-benar stabil dan siap untuk diproduksi massal.
Strategi ini kemungkinan besar yang sedang mereka terapkan dalam menghadapi ponsel lipat. Apple sadar betul akan masalah yang masih melekat pada teknologi ini, seperti garis lipatan di layar, kerentanan debu dan air, serta harga yang sangat tinggi.
Baca Juga:Bukan Sekadar Main: 5 Aplikasi Tablet yang Mendidik Anak-anak dengan Cara SeruSmartphone Gaming dengan Harga Terjangkau di Tahun 2025: Pengalaman Nge-game Tanpa Bikin Kantong Bolong
Apple tidak ingin merilis produk yang tidak memenuhi standar kualitas mereka yang ketat. Mereka menunggu teknologi engsel dan material layar lipat mencapai titik di mana produk bisa dirilis dengan tingkat keandalan yang sama dengan iPhone standar.
Di sisi lain, iPhone 16 diharapkan akan semakin menguatkan keunggulan Apple yang sudah ada. Peningkatan performa berkat chipset A18 Bionic atau varian Pro akan membuat multitasking dan gaming lebih lancar.
Peningkatan pada sistem kamera, terutama pada iPhone 16 Pro Max, akan memastikan iPhone tetap menjadi pilihan utama untuk fotografi mobile. Selain itu, integrasi AI yang lebih dalam dan seamless di dalam ekosistem Apple juga akan menjadi nilai jual yang sulit ditandingi oleh pesaing.
Potensi Pasar dan Masa Depan
Meskipun ponsel lipat semakin populer, pangsa pasarnya masih relatif kecil dibandingkan dengan pasar smartphone tradisional. Sebagian besar konsumen masih memilih perangkat dengan form factor konvensional karena harganya yang lebih terjangkau dan ketahanannya yang sudah teruji.
Namun, tren ini terus berubah. Analis pasar memprediksi bahwa pangsa pasar ponsel lipat akan terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan, terutama seiring dengan turunnya harga produksi.
Jika Apple terus menunda, mereka berisiko kehilangan momentum dan segmen pasar yang berpotensi sangat menguntungkan. Di sisi lain, jika mereka memutuskan untuk merilis iPhone Flip atau iPhone Fold, dampaknya akan sangat besar.