CIREBON, RAKCER.ID – Sinergi antara media sosial dan budaya yang bisa kita lihat adalah fenomena global K-Pop. Dari platform video hingga aplikasi pesan instan, media sosial tidak hanya menjadi alat promosi, tetapi juga mesin yang menggerakkan dan memperluas jangkauan budaya K-Pop ke seluruh dunia
Media Sosial sebagai Jembatan Utama
Sebelum era media sosial, penggemar internasional harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang idola mereka melalui majalah atau acara televisi yang terbatas. Kini, TikTok, Instagram, YouTube dan X telah mengubah dinamika ini secara drastis.
Para idola K-Pop dan agensi mereka menggunakan platform ini untuk berkomunikasi dengan penggemar.
Baca Juga:Tanggung Jawab Platform dalam Mencegah Bunuh Diri dan Self-HarmFenomena Flexing di Media sosial: Bahaya Pamer Kekayaan di Dunia Maya
Unggahan foto, video di balik layar (BTS), dan Siarang langsung (live-stream) seperti VLive atau Weverse memungkinkan penggemar merasa lebih dekat dengan idola mereka.
Interaksi dua arah ini menciptakan hubungan yang lebih personal dan intens, yang pada akhirnya memperkuat loyalitas penggemar.
Fandom yang Terorganisir dan Berdaya
Media sosial adalah Medan utama bagi fandon K-Pop. Penggemar tidak lagi menjadi konsumen pasif, mereka adalah partisipan aktif yang terorganisir dengan sangat baik
Fandom seperti EXO-L (EXO), BLINK (BLACKPINK), dan MY (AESPA) menggunakan media sosial untuk berbagai kegiatan, mulai dari kampanye streaming masif untuk menaikkan peringkat lagu di tangga lagu global hingga menggalang dana untuk proyek amal atas nama idola mereka.
Tagar (hashtag) yang terkoordinasi menjadi alat ampun untuk membuat suatu topik menjadi trending, menunjukkan kekuatan kolektif fandom dalam mendominasi percakapan global.
Promosi Global yang Efektif dan Efisien
Bagi agensi K-Pop, media sosial adalah kanal promosi yang tak tergantikan. Video musik (MV) di YouTube tidak hanya oleh penggemar yang sudah ada, tetapi juga direkomendasikan kepada jutaan pengguna baru di seluruh dunia.
Dance Challenge (tantangan) di TikTok atau Instagram, seperti “Dynamite Challenge” dari BTS atau “#LalisaDanceChallenge” dari Lisa BLACKPINK, menjadi viral dan menjangkau audiens di luar komunitas K-Pop.
Baca Juga:Menggali Hati Konsumen: Strategi Pemasaran Emosional yang EfektifDaya Tarik dan Bahaya Akun Anonim di Dunia Maya
Metode promosi ini jauh lebih efektif dan hemat biaya dibandingkan iklan tradisional, memungkinkan grup-grup K-Pop dari agensi kecil sekalipun untuk mendapatkan eksposure global