Tren Thrift dan Zero Waste di Media Sosial: Gaya Hidup Berkelanjutan di Era Digital

Tren Thrift dan Zero Waste di Media Sosial: Gaya Hidup Berkelanjutan di Era Digital
Tren Thrift dan Zero Waste di Media Sosial. Foto: Pinterest/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Di tengah hiruk pikuk konsumerisme dan isu lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, media sosial telah menjadi panggung utama bagi dua tren gaya hidup yang salimng berkaitan, yaitu thrift (membeli barang bekas) dan zero waste (gaya hidup minim sampah).

Tren thrift dan zero waste ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan perwujudan dari meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan. Di tangan generasi muda, terutama gen Z dan milenial, media sosial berperan sebagai katalisator yang mengubah kepedulian menjadi aksi nyata dan tren yang inspiratif.

Thrifting: Mengubah “Bekas” Menjadi “Berharga”

Dahulu, membeli barang bekas seringkali dipandang sebelah mata. Namun, kini thrifting telah menjelma menjadi fenomena yang populer, terutama di ranah fashion. Media sosial, khususnya platform seperti Instagram dan TikTok, memiliki peran besar dalam mengubah citra ini.

Baca Juga:Tanggung Jawab Platform dalam Mencegah Bunuh Diri dan Self-HarmFenomena Flexing di Media sosial: Bahaya Pamer Kekayaan di Dunia Maya

Para influencer dan kreator konten memamerkan “harta karun” yang mereka temukan di toko thrift, menantang stigma lama, dan menunjukkan bahwa pakaian bekas bisa tetap stylish dan unik.

Beberapa faktor yang mendorong tren thrifting di media sosial antara lain:

Keunikan dan Gaya Vintage

Banyak anak muda mencari gaya yang berbeda dan tidak pasaran. Pakaian thrift seringkali menawarkan desain unik dan gaya vintage yang sulit ditemukan di toko fashion cepat (fast fashion).

Kesadaran Lingkungan

Industri fashion dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah tekstil dan polusi terbesar. Dengan thrifting, konsumen dapat memperpanjang umur pakaian dan mengurangi permintaan terhadap produksi fashion baru, yang pada gilirannya mengurangi jejak karbon.

Ekonomi yang Lebih Terjangkau

Selain ramah lingkungan, thrifting juga ramah di kantong. Ini menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin tampil modis tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

kampanye di media sosial, seperti tagar #ThriftWithMe atau #OOTDThrift, tidak hanya mempromosikan pakaian, tetapi juga menyebarkan pesan penting tentang konsumsi yang lebih bertanggung jawab.

Zero Waste: Mengubah Kebiasaan Menjadi Gerakan

Sejalan dengan thrifting, gaya hidup zero waste juga semakin masif di media sosial. Gerakan ini berfokus pada upaya untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan sehari-hari, dimulai dari hal kecil seperti membawa tas belanja dan botol minum sendiri, hingga membuat kompos di rumah.

0 Komentar