Memahami Pembaruan Kebijakan Blokir Live TikTok: Antara Kebijakan dan Isu Terkini

Memahami Pembaruan Kebijakan Pemblokiran Live TikTok: Antara Kebijakan dan Isu Terkini
Memahami Pembaruan Kebijakan Pemblokiran Live TikTok. Foto: Pinterest/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Dalam beberapa waktu terakhir, platform media sosial TikTok menjadi sorotan publik di Indonesia. Selain perannya sebagai wadah hiburan, TikTok juga menjadi sarana penting bagi banyak orang. Namun, keputusan TikTok untuk menonaktifkan fitur Live di Indonesia secara sukarela menuai berbagai reaksi dan memunculkan banyak pertanyaan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pembaruan kebijakan pemblokiran Live TikTok, alasan di baliknya, dampak, serta klarifikasi dari pihak terkait.

Alasan Di Balik Penonaktifan Fitur Live TikTok

Pihak TikTok mengumumkan penangguhan fitur Live di Indonesia sebagai langkah keamanan tambahan. Keputusan ini diambil menyusul maraknya demonstrasi dan kekerasan yang meningkat di beberapa wilayah.

Baca Juga:Media Sosial dan Budaya K-Pop: Sinergi yang Mengubah Dunia HiburanGelombang Baru Komunikasi: Mengupas Fenomena Podcast dan Live-Streaming

Juru bicara TikTok menyatakan bahwa penangguhan ini bersifat sukarela dan bertujuan untuk menjaga platform tetap menjadi ruang yang aman dan beradaptasi, serta mencegah potensi penyalahgunaan.

TikTok juga menegaskan bahwa mereka terus menghapus konten-konten yang melanggar Panduan Komunitas dan terus memantau situasi yang ada.

Klarifikasi dari Pemerintah

Menanggapi isu ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, melalui wakil Menteri Nezar Patria, menegaskan bahwa penonaktifan fitur Live TikTok bukanlah atas instruksi dari pemerintah.

Ia menjelaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya diambil oleh pihak TikTok setelah mereka menemukan adanya konten selama gelombang demonstrasi yang dinilai tidak sejalan dengan panduan komunitas.

Menteri Komdigi Meutya Hafid juga menyampaikan harapannya agar penangguhan ini tidak berlangsung lama dan fitur Live dapat diaktifkan kembali setelah situasi kondusif.

Pemerintah menghargai keputusan TikTok dan berkomitmen untuk tetap terbuka serta responsif terhadap aspirasi publik.

Dampak bagi Pengguna

Keputusan TikTok ini menimbulkan kerugian signifikan bagi banyak pihak, terutama para pelaku UMKM dan kreator konten yang mengandalkan fitur Live untuk berjualan atau mendapatkan penghasilan.

Baca Juga:Waspada Self-Diagnose di Media Sosial: Bukan Dokter, Malah BerbahayaDampak Oversharing Kehidupan Anak di Media Sosial yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

Para afiliator mengeluhkan omzet yang anjlok karena tidak bisa mempromosikan produk secara langsung, yang berdampak pada pendapatan mereka.

Selain itu, penghentian sementara fitur ini juga dikhawatirkan mengancam kebebasan berekspresi dan membatasi hak masyarakat atas akses informasi, terutama di tengah isu-isu sosial yang sedang memanas.

0 Komentar