Mencari Jati Diri di TikTok: Mengapa Gen Z Suka Berbagi Kisah Hidup?

Mencari Jati Diri di TikTok: Mengapa Gen Z Suka Berbagi Kisah Hidup?
Mencari Jati Diri di TikTok: Mengapa Gen Z Suka Berbagi Kisah Hidup?. Foto: Pinterest/ Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – TikTok buka lagi sekadar platform hiburan, melainkan sebuah ruang di mana generasi Z (Gen Z) membagikan narasi kehidupan mereka, mulai dari kisah pribadi, pencarian jati diri, hingga masalah kesehatan mental. Meskipun dianggap sebagai tren, fenomena ini sebenarnya mencerminkan dinamika unik dari Gen Z dalam menghadapi dunia modern.

Pada artikel ini, kita akan membahas alasan Gen Z suka berbagi kisah hidup (curhat) dan mencari jati diri di TikTok.

TikTok sebagai Ruang Aman untuk Berbagi

Gen Z tumbuh di era digital, di mana interaksi sosial dan validasi seringkali terjadi secara daring. Mereka terbiasa berbagi cerita dan merasa nyaman dengan audiens yang lebih luas. Berbeda dengan generasi seblumnya yang mungkin lebih tertutup, Gen Z tidak ragu untuk membuka diri di media sosial.

Baca Juga:Media Sosial dan Budaya K-Pop: Sinergi yang Mengubah Dunia HiburanGelombang Baru Komunikasi: Mengupas Fenomena Podcast dan Live-Streaming

TikTok memberikan lingkungan yang mendukung untuk berekspresi secara otentik. Dengan fitur video pendek dan format yang kreatif, mereka bisa menyusun narasi pribadi dengan cara yang menarik dan mudah dicerna.

Alih-alih menulis blog yang panjang atau status Facebook yang formal, mereka bisa menunjukkan emosi, proses berpikir, dan pengalaman dalam bentuk video berdurasi singkat.

Eksplorasi Diri Melalui “Main Character Energy”

konsep “main character energy” (energi karakter utama) sangat populer di TikTok, di mana seseorang melihat hidupnya seolah-olah mereka adalah protagonis dalam sebuah film. Ini bukan sekadar fantasi, melainkan cara bagi Gen Z untuk memvalidasi dan memprioritaskan pengalaman mereka sendiri.

Dengan membuat video tentang perjalanan hidup mereka, Gen Z secara aktif mengolah dan merefleksikan diri. Mereka bisa melihat kembali momen-momen sulit, pencapaian kecil, dan proses pertumbuhan mereka.

Ini adalah bentuk eksplorasi diri yang bersifat kolaboratif, di mana mereka tidak hanya bercerita, tetapi juga menerima umpan balik dan dukungan dari komunitas.

Validasi dan Solidaritas

Membagikan kisah pribadi di TikTok seringkali bertujuan untuk mencari validasi. Ketika seseorang memposting tentang perjuangan mereka dengan kecemasan atau masalah keluarga, dan ribuan orang lain berkomentar dengan “Aku juga!” atau “Kamu tidak sendirian”, mereka menemukan solidaritas yang kuat.

0 Komentar