Mempromosikan Isu Sosial
Seeperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa challenge berhasil menjadi alat yang efektifuntuk menyebarkan pesan positif. Mereka bisa menggalang dana, meningkatkan kesadaran akan penyakit, atau bahkan mendorong aksi nyata untuk isu lingkungan.
Hiburan dan Relaksasi
Di tengah rutinitas yang padat, challenge viral sering menjadi sumber hiburan yang ringan dan menyenangkan. Mereka bisa menjadi cara untuk menghilangkan stres dan terhubung dengan orang lain secara santai.
Apa Dampak Negatifnya?
Di balik keseruan challenge, ada sisi gelap yang perlu diwaspadai:
Baca Juga:Media Sosial dan Budaya K-Pop: Sinergi yang Mengubah Dunia HiburanGelombang Baru Komunikasi: Mengupas Fenomena Podcast dan Live-Streaming
Tantangan yang Berbahaya
Bebera[a challenge menuntut peserta untuk melakukan hal-hal yang berisiko tinggi, seperti Tide Pod Challenge atau Kiki Challenge yang melibatkan aksi di jalan raya. Hal ini bisa menyebabkan cedera serius, bahkan kematian.
Potensi Cyberbullying
Ketika seseorang gagal atau terlihat “aneh” saat melakukan challenge, mereka bisa menjadi target ejekan atau komentar negatif. Ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, terutama bagi remaja yang rentan.
Penyebaran Informasi yang Salah
Beberapa challenge bisa menjadi media untuk menyebarkan berita atau teori konspirasi yang tidak benar. Tanpa verifikasi yang tepat, informasi ini bisa dengan mudah dipercaya dan menyebabkan kebingungan di masyarakat.
Kecanduan dan Tekanan Sosial
Tekanan untuk selalu mengikuti tren dan menjadi viral bisa membuat seseorang merasa cemas dan terpaksa melakukan hal-hal yang tidak nyaman. Hal ini dapat memicu kecanduan media sosial dan dampak negatif lainnya pada psikis.
Challenge viral adalah fenomena yang kompleks dan tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Di satu sisi, mereka adalah alat yang kuat untuk kreativitas, komunitas, dan perubahan sosial. Namun, di sisi lain, mereka juga bisa menjadi sumber risiko dan dampak negatif jika tidak dihadapi dengan bijak.(*)