‎Laba PT Gudang Garam Tertekan Kinerja Keuangan 2025 Jadi Sorotan

‎Laba PT Gudang Garam Tertekan
‎Laba PT Gudang Garam Tertekan Kinerja Keuangan 2025 Jadi Sorotan: Media - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – PT Gudang Garam Tbk kembali mencatat kinerja keuangan yang penuh tantangan.

‎Laporan keuangan tahun 2024 menunjukkan penurunan laba bersih yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

‎‎Kondisi ini menandai tren penurunan yang sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan tekanan regulasi, beban cukai tinggi, serta persaingan yang semakin ketat di pasar rokok nasional.

Baca Juga:Performa Baterai Wuling Binguo EV Tawarkan Efisiensi Untuk Mobilitas Harian‎Interior Wuling Binguo EV Hadirkan Kenyamanan Modern Dalam Balutan Desain Elegan

Simak ulasan lengkap tentang ‎Laba PT Gudang Garam Tertekan

‎‎Salah satu faktor utama yang menekan kinerja adalah kenaikan tarif cukai hasil tembakau yang terus diberlakukan pemerintah.

‎Bagi Gudang Garam, kenaikan ini tidak selalu bisa dialihkan sepenuhnya kepada konsumen.

‎Pasalnya, daya beli masyarakat tengah melemah sehingga kenaikan harga jual justru berisiko menurunkan permintaan.

‎Dampaknya, volume penjualan produk legal semakin menurun, sementara biaya produksi terus meningkat.

‎Selain itu, maraknya rokok ilegal menjadi tantangan serius bagi Gudang Garam.

‎Produk tanpa pita cukai ini beredar dengan harga yang jauh lebih murah sehingga mudah diterima pasar.

‎Hal ini menyebabkan produk legal yang taat aturan kesulitan bersaing secara harga.

Baca Juga:Fitur Keselamatan Wuling Binguo EV Dirancang Untuk Memberikan Rasa AmanPerforma Listrik Wuling Binguo EV Memberikan Pengalaman Berkendara Efisien

‎Akibatnya, pendapatan perusahaan tertekan karena kehilangan sebagian konsumen yang beralih ke rokok ilegal.

‎Meski demikian, Gudang Garam masih memiliki kekuatan dari segi jaringan distribusi dan portofolio merek yang sudah kuat di pasar Indonesia.

‎Produk seperti Surya dan Gudang Garam International tetap memiliki basis konsumen setia.

‎Namun loyalitas ini tidak cukup untuk menahan laju penurunan profit, terutama jika tidak ada langkah strategis yang lebih agresif dalam menghadapi dinamika pasar.

‎Pengamat industri menilai, salah satu jalan keluar bagi Gudang Garam adalah melakukan diversifikasi bisnis dan efisiensi operasional.

‎Perusahaan bisa mulai melirik sektor lain di luar rokok, sebagaimana beberapa perusahaan tembakau global yang telah masuk ke industri alternatif nikotin, minuman, bahkan energi.

‎Dengan begitu, perusahaan tidak terlalu bergantung pada rokok yang secara regulasi dan sosial semakin mendapat tekanan.

0 Komentar