3. Fase Produksi (Production)
Ini adalah fase di mana Anda benar-benar membuat konten. Fokuslah untuk menghasilkan konten sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.
Batching Konten
Ini adalah teknik paling efektif. Daripada membuat satu konten setiap hari, alokasikan satu atau dua hari dalam seminggu untuk memproduksi semua konten sekaligus. Misalnya, setiap hari Sabtu, Anda merekam semua video yang akan diunggah di minggu berikutnya.
Perekaman/Pembuatan
Sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat, rekam video, ambil foto, atau tulis artikel Anda. Usahakan untuk mengambil beberapa versi atau take agar Anda punya pilihan saat mengedit.
Baca Juga:Otomatisasi Media sosial: Kapan Harus dan Kapan Jangan?Mengoptimalkan Strategi Konten: Menggunakan ChatGPT untuk Membuat Caption Media Sosial yang Menarik
Lakukan Sesuai Jadwal
Patuhi jadwal yang sudah Anda tetapkan. Jika Anda merencanakan untuk merekam selama 3 jam, maksimalkan waktu tersebut.
4. Fase Pasca-Produksi (Post-Production)
Konten mentah Anda sekarang akan diolah menjadi produk akhir yang menarik.
Pengeditan
Lakukan proses pengeditan sesuai dengan format platform yang Anda tuju. Tambahkan musik, efek suara, teks di layar (on-screen text), dan transisi yang relevan. Pastikan hasil akhir terlihat profesional.
Tambahkan Elemen Pendukung
Buat thumbnail yang menarik, tulis judul yang kuat (catchy), dan susun deskripsi yang informatif. Tambahkan tagar (hashtag) yang relevan untuk meningkatkan jangkauan.
5. Fase Distribusi (Distribution)
Konten Anda sudah siap untuk dinikmati oleh audiens.
Jadwalkan Unggahan (Scheduling)
Manfaatkan fitur penjadwalan (scheduler) yang ada di sebagian besar platform (atau aplikasi pihak ketiga). Ini memungkinkan konten Anda diunggah secara otomatis pada waktu yang paling optimal, bahkan saat Anda tidak online.
Interaksi Setelah Unggah
Setelah konten terunggah, luangkan waktu untuk berinteraksi dengan audiens. Balas komentar yang masuk, tanggapi pertanyaan, dan bagikan ulang (repost) konten tersebut di platform lain untuk memperluas jangkauan.
Baca Juga:Bot Media Sosial: Apakah Lebih Banyak Rugi daripada Untung bagi Bisnis?Mengoptimalkan Strategi Konten: Tools AI untuk media sosial lebih Cepat
Analisis Kinerja
Setelah beberapa hari, cek data analitik (analytics). Perhatikan konten mana yang paling banyak disukai, dibagikan, dan disimpan. Data ini akan menjadi bahan berharga untuk fase ide Anda berikutnya.
Membangun alur kerja ini tidak hanya membuat Anda lebih produktif, tetapi juga membantu Anda menghindari kelelahan mental (burnout) yang sering dialami oleh konten kreator. Dengan sistem yang jelas, Anda bisa fokus pada hal yang paling penting: membuat konten yang berkualitas dan terhubung dengan audiens.(*)