Cara Kerja Wireless Charging
1. Medan Magnet
Arus listrik dari charger mengalir ke kumparan pemancar, menciptakan medan magnet.
2. Induksi
Medan magnet ini kemudian menginduksi arus listrik pada kumparan di dalam perangkat yang diletakkan di atas charger.
3. Pengisian Baterai
Arus listrik yang dihasilkan pada perangkat digunakan untuk mengisi daya baterainya.
Baca Juga:Siap-siap Update! Ini Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Mendapat HyperOS 3.0Ekosistem Tanpa Hambatan: Mengupas Tuntas Antarmuka HyperOS dan Keunggulannya
Manfaat Wireless Charging
- Kenyamanan: Pengguna hanya perlu meletakkan perangkat di atas charger, tidak perlu repot mencolokkan kabel.
- Keamanan: Mengurangi risiko kerusakan pada kabel dan port pengisian daya, serta mengurangi risiko korsleting atau kebakaran.
- Desain Perangkat: Memungkinkan perangkat menjadi lebih kedap air dan debu karena tidak memerlukan lubang port.
Tantangan yang Harus Diatasi
Meskipun visi ini tampak menjanjikan, ada beberapa hambatan signifikan yang harus diatasi sebelum kita bisa benar-benar meninggalkan kabel:
1. Kecepatan dan Efisiensi
Meskipun wireless charging telah berkembang, pengisian daya kabel tetap menjadi yang tercepat dan paling efisien. Untuk tugas-tugas yang membutuhkan pasokan daya besar, seperti mengisi baterai laptop yang berkapasitas besar, wireless charging saat ini masih belum seefisien dan secepat kabel.
2. Ketersediaan Infrastruktur
Agar visi ini berhasil, infrastruktur pengisian daya nirkabel harus tersedia di mana-mana—di kafe, bandara, kantor, bahkan di rumah-rumah. Tanpa ketersediaan yang luas, pengguna akan kesulitan mengisi daya perangkat mereka di luar rumah. Saat ini, meskipun sudah ada, ketersediaannya masih terbatas.
3. Dukungan Periferal
Bagaimana dengan transfer data? Tanpa port fisik, cara kita menghubungkan perangkat ke monitor eksternal, mouse, atau keyboard akan berubah total. Ini berarti kita harus sepenuhnya mengandalkan teknologi nirkabel seperti Bluetooth dan Wi-Fi untuk semua konektivitas.
Untuk beberapa pengguna, terutama gamer atau editor video yang membutuhkan latensi rendah, koneksi kabel masih menjadi pilihan utama.
4. Dampak Lingkungan dan Biaya
Peralihan ke wireless charging secara massal akan menciptakan tumpukan limbah elektronik (e-waste) baru dalam bentuk charger nirkabel yang tidak terpakai, belum lagi charger kabel yang sudah ada. Produksi charger nirkabel itu sendiri juga memiliki jejak karbon.
Selain itu, perangkat ini kemungkinan akan memiliki harga jual yang lebih tinggi di awal transisi.Kesimpulan: Siap, Tapi Belum Sepenuhnya