CIREBON, RAKCER.ID – Kiviaq makanan ekstrem, Dunia kuliner selalu menghadirkan kejutan. Dari hidangan mewah seperti foie gras hingga makanan ekstrem yang hanya bisa ditemukan di daerah terpencil, setiap budaya memiliki cara unik dalam mengolah bahan pangan. Salah satu hidangan tradisional paling aneh sekaligus kontroversial berasal dari Greenland, yaitu kiviaq.
Kiviaq adalah makanan yang dibuat dengan cara mengawetkan burung auk kecil (sejenis burung laut) di dalam perut anjing laut yang dijahit rapat, lalu dibiarkan fermentasi secara alami selama berbulan-bulan.
Hidangan ini mungkin terdengar ekstrem bagi banyak orang, tetapi bagi masyarakat Inuit, kiviaq memiliki nilai budaya, sosial.
Baca Juga:Merpati Kamu Masih Liar Inilah, Metode Menjinakan Merpati LiarKamu Hobi Bonsai?, 4 Tanaman Bonsai yang Dipercaya Dapat Membawa Keberuntungan
Kiviaq merupakan makanan tradisional dari komunitas Inuit yang tinggal di Greenland, khususnya di daerah terpencil yang sering dilanda musim dingin panjang dan ekstrem.
Bagi masyarakat Inuit, bertahan hidup di iklim yang keras berarti harus memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
Burung laut, anjing laut, ikan, dan mamalia laut lainnya menjadi sumber pangan utama. Namun, saat musim dingin panjang tiba, berburu menjadi sulit. Oleh karena itu, mereka mengembangkan metode pengawetan makanan yang unik, salah satunya kiviaq.
Tradisi membuat kiviaq telah ada sejak ratusan tahun lalu, diwariskan dari generasi ke generasi. Bagi masyarakat Inuit, kiviaq bukan hanya makanan, melainkan juga simbol kearifan lokal dalam menghadapi lingkungan yang ekstrem.
Burung auk kecil ditangkap dalam jumlah banyak, biasanya ratusan ekor. Burung ini mirip dengan puffin, hidup berkoloni, dan mudah diburu pada musim tertentu.
Seekor anjing laut diburu, lalu perut atau kulitnya dikosongkan. Bagian ini nantinya menjadi “wadah fermentasi”.
Kemudian atusan burung auk dimasukkan ke dalam perut anjing laut tanpa dibersihkan bulu atau isi perutnya. Hanya bulu sayap besar kadang dilepaskan.
Baca Juga:5 Makhluk Mitologi dari Jepang yang Terkenal 4 Jenis Hewan yang Mirip Ular, Dikira Ular Padahal Jenis Hewan yang Berbeda
Perut anjing laut dijahit dengan hati-hati untuk mencegah udara masuk. Udara berlebih bisa membuat isi busuk, bukan fermentasi.
Bungkusan tersebut dikubur di bawah bebatuan atau tanah, lalu dibiarkan selama 3–18 bulan. Proses ini memungkinkan fermentasi alami terjadi.
Setelah waktu yang cukup, kiviaq dikeluarkan. Burung auk yang sudah difermentasi dimakan mentah, lengkap dengan kulit dan bulunya. Dagingnya memiliki aroma tajam yang mirip dengan bau keju busuk atau ikan asin yang sangat kuat.