Contoh Growth Metrics:
- Customer Lifetime Value (CLV):
CLV mengukur total pendapatan yang diharapkan dari seorang pelanggan selama masa hidup mereka. Ini adalah metrik krusial yang menunjukkan seberapa berharganya pelanggan bagi bisnis Anda.
- Customer Acquisition Cost (CAC):
CAC adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi satu pelanggan baru. Dengan membandingkan CAC dengan CLV, Anda dapat mengetahui apakah model bisnis Anda berkelanjutan.
- Churn Rate:
Churn rate mengukur persentase pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layanan Anda dalam periode waktu tertentu. Angka yang rendah menunjukkan retensi pelanggan yang kuat, yang merupakan kunci pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga:Bahasa Gen Z di Media Sosial: Memahami Kata-kata Populer dan Bahasa SlangBatasan Berpendapat di Media Sosial: Kebebasan Berbicara atau Jerat Hukum?
- Conversion Rate:
Ini adalah persentase pengunjung website yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti mendaftar, membeli, atau mengisi formulir. Conversion rate adalah indikator langsung dari efektivitas strategi pemasaran Anda.
- Monthly Recurring Revenue (MRR):
Untuk bisnis berbasis langganan (subscription), MRR adalah metrik inti yang mengukur pendapatan berulang bulanan dari pelanggan.
Mengejar angka yang terlihat bagus mungkin terasa memuaskan, tetapi pertumbuhan bisnis yang sejati tidak dapat diukur dengan “likes” atau “followers” semata. Dengan memprioritaskan growth metrics seperti CLV, CAC, dan churn rate, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, membangun strategi yang lebih efektif, dan akhirnya mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan bermakna.(*)