CIREBON, RAKCER.ID – Dulu, chipset gaming adalah komponen khusus yang hanya ditemukan pada smartphone kelas atas yang dirancang untuk para gamer profesional. Chipset ini memiliki inti pemrosesan yang lebih cepat, kartu grafis (GPU) yang lebih bertenaga, dan sistem pendingin canggih untuk memastikan performa maksimal saat bermain game berat.
Namun, seiring waktu, ada pergeseran menarik. Chipset yang dulunya hanya untuk gaming kini menjadi andalan di hampir semua jenis ponsel, mulai dari flagship hingga kelas menengah. Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa chipset gaming kini jadi andalan untuk semua ponsel?
Pergeseran Kebutuhan Pengguna
Alasan utama di balik pergeseran ini adalah perubahan perilaku dan ekspektasi pengguna. Ponsel tidak lagi hanya digunakan untuk menelepon atau berkirim pesan. Kini, smartphone adalah perangkat serba guna yang dipakai untuk berbagai aktivitas berat, dan performa yang dibutuhkan untuk aktivitas ini sebanding dengan kebutuhan gaming.
Baca Juga:Chip Buatan Sendiri: Vivo Siapkan Prosesor V3 untuk Gempur Pasar AIBukan Cuma Ponsel: Xiaomi Siapkan Teknologi AI di HyperOS yang Akan Ubah Pengalaman Pengguna
Fotografi dan Videografi
Memotret dengan resolusi tinggi, merekam video 4K atau 8K, dan memprosesnya secara real-time membutuhkan tenaga komputasi yang besar. Fitur seperti mode malam, portrait mode, dan stabilisasi video berbasis AI semuanya bergantung pada kemampuan GPU dan NPU (Neural Processing Unit) yang kuat.
Chipset yang dirancang untuk gaming memiliki kemampuan ini, sehingga mereka mampu memproses gambar dengan sangat cepat dan akurat.
Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning
AI kini terintegrasi di mana-mana, dari saran teks otomatis, pengenalan wajah, hingga fitur editing foto canggih. Proses AI ini membutuhkan unit pemrosesan khusus yang efisien.
Chipset gaming memiliki NPU yang kuat, yang memungkinkan ponsel menjalankan tugas-tugas AI ini dengan lancar tanpa menguras baterai.
Multitasking Berat
Menggunakan banyak aplikasi sekaligus—seperti membuka puluhan tab di peramban, streaming musik, dan membalas pesan di WhatsApp secara bersamaan—membutuhkan RAM dan prosesor yang bisa menangani beban kerja tersebut.
Chipset gaming dengan arsitektur yang dioptimalkan untuk performa tinggi sangat cocok untuk skenario ini, memastikan pengalaman yang mulus tanpa lag.