Tanggapi Dugaan Adanya Beras Oplosan, Disperdagin Gercep Jadwalkan Sisir Sejumlah Pasar

Tanggapi Dugaan Adanya Beras Oplosan, Disperdagin Gercep Jadwalkan Sisir Sejumlah Pasar
JADWALKAN. Subkor Bahan Pokok Penting Disperdagin Kabupaten Cirebon, Bambang Riyady Erfando langsung menjadwalkan penyisiran sejumlah pasar setelah muncul dugaan adanya beras oplosan di pasaran. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Dugaan beras oplosan beredar di pasaran langsung ditindaklanjuti. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon langsung bergerak cepat menjadwalkan melakukan penyisiran ke sejumlah pasar.

Seperti ritel modern dan pasar milik pemerintah daerah. Pasalnya, dugaan adanya beras oplosan telah membuat warga resah. Untuk memastikan, Disperdagin akan melakukan pengecekan segera.

“Ihwal adanya keluhan warga terkait dugaan adanya beras oplosan, kami agendakan besok turun ke lapangan,” kata Subkor Bahan Pokok Penting Disperdagin Kabupaten Cirebon, Bambang Riyady Erfanto, Rabu 24 September 2025.

Baca Juga:Warga Cirebon Temukan Dugaan Beras OplosanKementerian Haji dan Umrah Dibentuk, Daerah Mulai Bersiap Hadapi Restrukturisasi

“Kami akan cek langsung ke lokasi tempat pembelian dan juga pasar sekitar,” lanjutnya.

Jika ditemukan indikasi pelanggaran, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disperdagin Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Perlindungan Konsumen.

Disperdagin Kabupaten juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin melapor. Syaratnya, pelapor harus membawa bukti pembelian dan saksi saat kemasan beras dibuka.

“Kami siap menerima laporan dari masyarakat, asal disertai bukti yang jelas,” tutupnya.

Terpisah, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, melalui Analis Ketahanan Pangan, Eli Herlina, menyatakan pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi seluruh peredaran beras. Khususnya di ritel modern.

Pengawasan yang dilakukan, kata Eli, hanya difokuskan pada beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang dikeluarkan oleh Bulog.

“Kalau untuk beras SPHP, itu dalam pengawasan kami. Tapi kalau beras premium di pasar modern, itu bukan ranah kami,” jelas Eli.

Baca Juga:KPU Kabupaten Cirebon Ungkap Data Pemilih BermasalahBotol Diduga Bom Molotov Ditemukan di Kantor DPRD Kabupaten Cirebon

Eli menambahkan selama ini pihaknya mendampingi dan membina petani lokal. Ada merek lokal yang dihasilkan. Yakni merek beras Ikan Mas, asal Sedong. Diolah oleh Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan telah memiliki sertifikat PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan).

Terkait merek yang dikeluhkan, Eli mengaku sempat mendengar adanya keluhan serupa yang ramai di masyarakat. Bahkan, ia menyebut beras tersebut diduga telah ditarik dari peredaran.

“Memang sempat ramai soal beras itu. Kabarnya, ada penarikan produk dari pasaran,” tambahnya.

Sebelumnya, ada dugaan beras oplosan sudah beredar di pasaran. Padahal, kualitasnya beras premium dari ritel modern. Namun mencurigakan. Pasalnya, setelah dimasak, rasanya pulen, warnanya aneh. Agak kehitaman.

0 Komentar