CIREBON, RAKCER.ID – Di era digital, bisnis online menghadapi dilema klasik fokus pada media sosial yang cepat viral atau mengembangkan website sebagai aset jangka panjang?
Sebenarnya, keduanya bukan lawan, tapi pasangan yang ideal jika dipadukan dengan tepat.
1. Website Sebagai Investasi Jangka Panjang
Website bukan sekadar tampilan online, tapi investasi bisnis. Dengan website, Anda memiliki kendali penuh atas konten, brand, dan pengalaman pelanggan.
Baca Juga:7 Inspirasi Kamar Cowok Aesthetic dengan Lampu yang Bikin Betah Sepanjang Hari6 Tips Keren Membuat Kamar Tidur Cowok untuk Pecinta Musik, Bikin Nyaman dan Stylish
SEO yang baik membuat bisnis mudah ditemukan di Google, sementara blog atau halaman produk menjadi sumber informasi lengkap bagi calon pembeli.
Website juga menampung data pelanggan penting yang tidak bisa Anda dapatkan di media sosial.
2. Media Sosial Sebagai Mesin Viral
Media sosial bergerak cepat dan memiliki potensi viral tinggi. Konten menarik dapat menjangkau ribuan bahkan jutaan audiens dalam hitungan jam.
Instagram, TikTok, dan Facebook efektif untuk awareness, engagement, dan promosi jangka pendek. Namun, konten viral bersifat sementara, dan algoritma platform bisa berubah kapan saja.
3. Mengarahkan Trafik Media Sosial ke Website
Strategi paling efektif adalah menghubungkan kedua platform. Setiap postingan media sosial sebaiknya memiliki ajakan tindakan (CTA) yang mengarahkan audiens ke website misalnya membaca artikel lengkap, melihat katalog produk, atau melakukan pembelian.
Dengan begitu, viralitas media sosial tidak sia-sia, tapi menjadi kontributor langsung untuk penjualan dan lead generation.
4. Retargeting dan Personalisasi
Data yang dikumpulkan di website bisa digunakan untuk retargeting di media sosial.
Baca Juga:Bikin Kamar Gelap Jadi Cozy, 7 Tips Dekorasi Hitam yang Anti Membosankan8 Inspirasi Kamar Cowok Hitam Aesthetic, Maskulin & Instagramable!
Misalnya, pengunjung yang melihat produk tapi belum membeli bisa dijangkau lagi dengan iklan personalisasi. Ini meningkatkan peluang konversi dan membangun loyalitas pelanggan.
5. Konten Konsisten, Format Berbeda
Konsistensi brand penting, tapi format bisa berbeda. Media sosial memerlukan konten visual cepat dan interaktif, sementara website membutuhkan konten informatif, panjang, dan SEO-friendly.
Dengan kombinasi ini, audiens mendapatkan pengalaman lengkap dan bisnis terlihat profesional.
Memadukan website sebagai investasi dan media sosial sebagai mesin viral adalah strategi paling efektif untuk bisnis online.
Website membangun fondasi jangka panjang, sementara media sosial mempercepat eksposur dan engagement.