Bau Sampah Disekitar Ramayana, Begini Klarifikasinya

Bau Sampah Disekitar Ramayana, Begini Klarifikasinya
KLARIFIKASI. Supervisor Kolam Renang Tropicana, Hasan Bisri mengklarifikasi bau tak sedap di area mall, diduga berasal dari aktivitas pembuangan di area kosong samping ramayana. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Bau sampah menyengat disekitar kawasan Ramayana, yakni salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Otto Iskandardinata, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru.

Aroma tak sedap itu, mengganggu kenyamanan warga yang datang berkunjung. Diduga berasal dari aktivitas pembuangan limbah kentang dan ubi yang dibuang sembarangan ke area kosong.

Hasan Bisri, Supervisor Kolam Renang Tropicana di dalam kawasan Ramayana, membenarkan ada bau kurang sedap sejak Jumat, 26 September 2025.

Baca Juga:Kevin Diks Dapat Kartu Kuning Saat Gladbach Kalah 4-6 dari FrankfurtKevin Diks Jadi Starter, Babak Pertama Timnya Tertinggal 5-0

Puncaknya, Minggu 28 September 2025, disaat jumlah pengunjung cukup banyak. Mereka mengeluh merasa tidak nyaman. Mual hingga ada yang sampai muntah akibat polusi bau sampah yang menyebar hingga ke area kolam dan dalam toko swalayan.

“Puncaknya terjadi pada Jumat hingga Minggu lalu. Bau limbah itu sangat menyengat sampai masuk ke area kolam dan swalayan. Banyak pengunjung yang mengeluh,” ungkapnya.

Hasan mengaku awalnya menduga bau berasal dari tumpukan sampah dedaunan diarea Ramayana. Namun setelah dilakukan pengecekan oleh teknisi, diketahui bau menyengat itu berasal dari aktivitas pembuangan limbah yang dilakukan menggunakan belasan truk setiap hari.

“Ternyata ada aktivitas pembuangan limbah kentang dan ubi di lahan kosong di samping kami. Truk-truk keluar masuk dari siang hingga malam,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang. Menurutnya, meskipun limbah telah dikubur, bau busuk tetap tercium dan mengganggu aktivitas warga dan pengunjung.

“Ini harus segera ditindak. Pengunjung kami saja sudah resah, apalagi warga yang tinggal di belakang mall dan sekitar pasar batik,” tegasnya.

Ia khawatir, ketika tidak ditangani dampaknya menyebar kemana-mana. “Ya tentu kami khawatir. Pengunjung kapok tidak mau datang lagi. Harus ada penanganan dari pihak berwenang,” katanya.

Baca Juga:Disangka Beras Oplosan, Ternyata Produk Bergizi Tinggi!Tanggapi Dugaan Adanya Beras Oplosan, Disperdagin Gercep Jadwalkan Sisir Sejumlah Pasar

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Yuyu Jayudin, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dan akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan.

“Kami sudah agendakan untuk cek lokasi bersama pihak terkait. Besok atau lusa kami akan turun ke lapangan dan memanggil pihak yang bersangkutan,” tukasnya. (zen)

0 Komentar