PMII Harus Adaptif Hadapi Perubahan Zaman dan Disrupsi Sosial

PMII Harus Adaptif Hadapi Perubahan Zaman dan Disrupsi Sosial
KOMPAK. Kader PMII Majalengka bersama alumni usai Konfercab ke-13, kemarin. FOTO : IST/RAKCER.ID
0 Komentar

MAJALENGKA, RAKCER.ID — Ketua PMII Majalengka terpilih masa khidmat 2025–2026, Muflih Nastain, menegaskan pentingnya adaptasi gerakan mahasiswa terhadap perubahan sosial dan tantangan zaman.

Menurutnya, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII tidak boleh terjebak dalam pola lama yang kaku dan tidak relevan dengan realitas hari ini. Disampaikan dalam pidato perdananya usai terpilih melalui forum Konfercab ke-13, kemarin (12/10).

Muflih menyebut bahwa disrupsi digital, pergeseran nilai sosial, dan kompleksitas masalah kemasyarakatan menjadi tantangan nyata. Harus direspons secara cerdas dan progresif oleh kader PMII.

Baca Juga:Oknum Guru di Weru Sudah Diberhentikan Sementara, Terancam PTDHCirebon Jadi Percontohan Pengentasan Kemiskinan Lewat Pertanian Digital

“PMII tidak bisa lagi hanya menjadi ruang diskusi elitis di kampus. Kita harus masuk ke realitas sosial, membangun gerakan yang adaptif dan berdampak nyata,” ujar Muflih.

Ia juga menekankan bahwa kaderisasi ke depan harus diarahkan untuk mencetak kader yang tidak hanya paham ideologi, tetapi juga menguasai teknologi. Memahami data, dan mampu membaca arah perubahan sosial-politik.

“Kita menghadapi era yang berbeda. Persoalan mahasiswa hari ini bukan hanya soal akademik, tapi juga bagaimana bertahan di tengah tekanan ekonomi, ketimpangan akses digital, dan melemahnya nalar kritis,” tegasnya.

Muflih berharap PMII bisa menjadi ruang pembinaan yang mampu melahirkan kader yang berpikir terbuka. Namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Menurutnya, penguatan intelektual harus diiringi dengan kemampuan membaca zaman.

Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Majalengka pun mendukung penuh arah visi tersebut. Mabincab menilai, tantangan organisasi ke depan tidak cukup dijawab dengan semangat, tapi butuh strategi dan pemahaman konteks yang matang.

Dengan kepemimpinan baru ini, PMII Majalengka diharapkan tidak hanya menjadi organisasi yang hanya eksis di kampus. Tetapi juga aktif dalam menjawab problem masyarakat. Membangun jejaring, serta mengambil peran dalam dinamika lokal dan nasional secara nyata. (zen)

0 Komentar