MAJALENGKA, RAKCER.ID – Pemerintah Kabupaten Majalengka memastikan hingga saat ini belum ada laporan kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Bupati Majalengka Dra H Eman Suherman MM menegaskan, seluruh mitra dan SPPG di wilayahnya harus benar-benar menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan ketat. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi keracunan masal.
“Kita tidak berharap adanya tragedi keracunan, makanya kami meminta kepada seluruh mitra dan SPPG agar betul-betul melaksanakan SOP,” ujarnya.
Baca Juga:Efisiensi dan Pinjaman Jadi Solusi Pemkab Kuningan Atasi Tekanan FiskalHarga Bahan Pokok di Majalengka Terkendali, Cabai dan Daging Jadi Pengecualian
Eman juga meminta Dinas Kesehatan Majalengka untuk memastikan seluruh SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis (SLHS) dan memenuhi standar sanitasi yang berlaku. Menurutnya, langkah tersebut penting sebagai bagian dari mitigasi dan pencegahan.
“Dengan cara seperti itu, insyaallah mitigasi terhadap keracunan bisa diatasi,” katanya.
Dia menambahkan, sejauh ini Majalengka masih “zero kasus” keracunan. Namun pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat dan evaluasi rutin agar kondisi tersebut dapat terus dipertahankan.
“Satgas sudah bergerak dan saya pun terus berkeliling. Kita berdoa semoga dengan pengawasan ketat ini, anak-anak penerima makan siang gizi gratis tetap aman,” tuturnya.
Eman juga mengingatkan para petugas dapur dan tenaga masak di SPPG agar menjaga kesehatan dan kewaspadaan selama bekerja. Dia menyadari beban kerja yang berat, terutama bagi mereka yang harus memulai aktivitas sejak dini hari.
“Setiap hari mereka bangun jam dua dini hari untuk menyiapkan makanan bagi ribuan anak. Kita juga manusia, pasti ada batas kemampuan. Karena itu, kami terus mengingatkan agar mereka tetap waspada dan menjaga kondisi tubuh,” pungkasnya. (hsn)