CIREBON – Ahmad, seorang buruh lepas harian yang tinggal bersama lima anggota keluarganya, saat ini bisa bernafas lega.
Pasalnya, bagian rumah Ahmad yang rusak, seperti atap, talang, jendela, dan pintu, akhirnya diperbaiki melakukan program pemerintah.
Bahkan, Ahmad pun mengaku bangga, karena renovasi rumahnya yang beralamat diPerempatan daerah Samadikun ini dihadiri langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, Kamis (30/10) kemarin.
Baca Juga:Lakukan Penataan, DPRKP Mulai Ukur Batas-batas TPU KemlatenDPRKP Tata Taman Pulau Jalan di Kota Cirebon Melalui CSR
“Saya senang dan bahagia sekali, terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi,” ungkap Ahmad sambil tersenyum lebar.
Perbaikan rumah Ahmad ini menandai Kick Off Program Gotong Royong Renovasi Rumah Merah Putih, inisiatif Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Cirebon dan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Sebanyak 20 unit rumah tidak layak huni di Kelurahan Kesenden telah direnovasi dengan cepat oleh Yayasan Buddha Tzu Chi melalui program ini.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait yang hadir dalam kegiatan tersebut menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kolaborasi lintas elemen dalam pembangunan rumah rakyat.
“Hari ini, kita melihat secara langsung bagaimana gotong royong bisa diwujudkan, bukan hanya melalui anggaran pemerintah, tetapi juga melalui kerja sama dengan lembaga swasta dan filantropi. Semangat ini membuat renovasi rumah rakyat menjadi lebih cepat, lebih tepat sasaran, dan lebih bermakna,” ungkap Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait.
Saat ini, lanjut Ara, sekitar 9,9 juta warga Indonesia belum memiliki rumah, dan 2,9 juta rumah yang ada tidak layak huni.
Angka ini tentu menjadi tantangan besar, namun juga mengingatkan bahwa pembangunan rumah rakyat bukan sekadar angka di laporan, tetapi tentang kehidupan nyata jutaan keluarga.
Baca Juga:Ditebang Karena Pembangunan, Pohon di Kartini-Tuparev Bakal Ditanami LagiDPRKP Rapikan Pohon di Jalan Perjuangan-Majasem
“Setiap rumah yang direnovasi, setiap genteng yang diperbaiki, dan setiap jendela yang diganti, adalah simbol perhatian kita terhadap sesama, simbol bahwa Indonesia bersatu, saling memperhatikan, dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik,” lanjut Ara.
Ara menekankan nilai inspiratif dari kolaborasi ini, karena menurutnya, program Renovasi Rumah Merah Putih yang kita kick off hari ini bukan hanya tentang membangun atau merenovasi rumah, tetapi tentang membangun harapan, membangun rasa aman, dan membangun kebahagiaan keluarga.
