CIREBON – Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Umar S Klau ikut menyoroti sisi kebencanaan di Kota Cirebon.
Terkhusus, Umar memberikan sorotan terhadap data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, dimana pohon tumbang mendominasi, disusul oleh rumah ambruk.
Umar pun lebih spesifik memberikan perhatian terhadap bencana rumah ambruk, dimana sesuai dengan catatan BPBD, selama tahun 2025, periode Januari-November, tercatat sedikitnya ada 37 kejadian rumah ambruk.
Baca Juga:Ketua DPRD Ajak Warga Pekalipan Lebih Melek PolitikWakil Ketua DPRD Lepas 22 Peserta Ikut Pelatihan dan Sertifikasi Satpam di Jakarta
Saat ini, dijelaskan Umar, Pemkot tengah terkesan menahan penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk membantu masyarakat yang rumahnya ambruk.
Padahal, data dari BPBD jelas, selama tahun 2025 ini puluhan rumah warga ambruk karena bencana.
“Data ini dikeluarkan oleh BPBD, leading sektor kesiap siagaan bencana, tentu ambruknya karena kondisi bencana,” sebut Umar.
Maka, kata Umar, tidak ada alasan bagi Pemkot untuk tidak membantu masyarakat yang rumahnya ambruk.
“Jadi tidak ada alasan, masyarakat yang rumahnya ambruk menunggu dibantu, meskipun dari BTT sifatnya hanya stimulan,” sebut Umar.
Selain 37 yang terdata oleh BPBD, dijelaskan Umar, sudah banyak lagi pengajuan bantuan untuk rumah ambruk yang antre di Dinas Sosial, bahkan sebagian besar sudah disurvey oleh petugas, dan benar-benar dinyatakan layak.
“Jadi tunggu apa lagi, segera salurkan bantuan untuk masyarakat yang rumahnya ambruk,” kata Umar. (sep)
