4 Tradisi Menjelang Idul Adha, Diantaranya Grebeg Gunungan Arak-arakan Bersejarah di Yogyakarta

4 Tradisi Menjelang Idul Adha, Diantaranya Grebeg Gunungan Arak-arakan Bersejarah di Yogyakarta
Ragam tradisi menjelang Idul Adha 1445 H. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Sebentar lagi Hari Raya Idul Adha akan tiba, diperkirakan jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. Momen ini selalu dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, di mana persiapan menyambut hari besar ini dilakukan dengan penuh suka cita dan kekhusyukan. 

Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat tradisi unik yang dilakukan masyarakat sebagai bagian dari persiapan menjelang Idul Adha. 

Tradisi-tradisi ini tidak hanya memperkaya keberagaman budaya Nusantara tetapi juga menambah semarak dan makna dari perayaan Idul Adha itu sendiri. 

Baca Juga:Ketika Kriteria dan Data Menentukan! Sidang Isbat dan Penetapan Idul Adha 2024Pengorbanan dan Pengabdian, Memahami Filosofi di Balik Hari Raya Idul Adha

Tradisi Menarik Menjelang Idul Adha 

Berikut ini beberapa tradisi menarik yang ada di berbagai daerah di Indonesia menjelang Idul Adha.

1. Manten Sapi di Pasuruan

Tradisi Manten Sapi adalah ritual yang selalu dilakukan oleh masyarakat Pasuruan, Jawa Timur, sehari sebelum Idul Adha.

Dalam tradisi ini, sapi-sapi dimandikan dengan air kembang tujuh rupa dan dihias dengan kain putih dan bunga-bunga.

Setelah itu, sapi-sapi tersebut diarak keliling desa seperti pengantin. Tradisi ini bertujuan untuk menghormati hewan kurban sebelum disembelih dan diserahkan kepada panitia kurban di masjid atau musholla setempat.

2. Grebeg Gunungan di Yogyakarta

Grebeg Gunungan adalah tradisi unik yang berasal dari masyarakat Yogyakarta. Dalam tradisi ini, gunungan yang terbuat dari hasil bumi disusun menjadi tiga tingkat atau lapis dan diarak mengelilingi kota, mulai dari halaman keraton hingga Masjid Gedhe Kauman.

Umat Muslim yang hadir diperbolehkan untuk mengambil dan berebut hasil bumi dari gunungan tersebut, dengan keyakinan bahwa mereka akan mendapatkan kelimpahan rezeki di masa mendatang.

3. Gamelan Sekaten di Keraton Kasepuhan Cirebon dan Surakarta

Tradisi Gamelan Sekaten dilakukan setelah pelaksanaan salat Idul Adha. Gamelan ini dipertunjukkan tiga kali dalam setahun: saat Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:Mengenal Lebih Dekat Puasa Tarwiyah dan Arafah sebagai Persiapan Utama, Sebelum Idul Adha 1445 HMenghindari Cacat dalam Ibadah Kurban Idul Adha 1445 H Menurut Ibnu Hajar dalam kitab Bulughul Marom 

Alunan gamelan mulai dimainkan setelah Sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Tradisi ini merupakan bukti penyebaran Islam oleh Sunan Gunung Jati dan sebagai tanda perayaan hari besar Islam.

0 Komentar