5 Aplikasi Ojek Online Ini Bangkrut? Apa Penyebabnya?

5 Aplikasi Ojek Online Ini Bangkrut? Apa Penyebabnya?
Ojek online sudah menjadi bagian yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan kita sehari-hari di era digital ini. Setiap tahun, jumlah organisasi yang menawarkan layanan ini bertambah, sehingga persaingan semakin memanas. FOTO:@PINTEREST/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – 5 aplikasi ojek online ini bangkrut di Indonesia, apa penyebabnya? Temukan jawabannya dalam pembahasan aplikasi ojek online yang bangkrut dibawah ini!

Ojek online sudah menjadi bagian yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan kita sehari-hari di era digital ini. Setiap tahun, jumlah organisasi yang menawarkan layanan ini bertambah, sehingga persaingan semakin memanas.

Beberapa ojek online lainnya kalah bersaing dan harus bangkrut di tengah supremasi dua ojol kelas berat, Gojek dan Grab.

Baca Juga:15 Cara Belajar Bahasa Jepang Untuk Pemula, Dijamin Langsung Mahir!Penderita Gerd Hindari Makanan Ini! Inilah 3 Alasan Seblak Cobek Tidak Baik Untuk Penderita Gerd!

Apa yang mendorong mereka terdepak dari arena persaingan yang sangat ketat ini? Simak penjelasan detailnya di bawah ini.

5 Aplikasi Ojek Online Ini Bangkrut, Inilah Penyebabnya

1. Uber

Uber, perusahaan ojek online, mengumumkan pada tahun 2018 bahwa mereka akan menghentikan operasinya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Mereka menjual perusahaannya ke kompetitor, Grab, yang merupakan platform ojek online terkemuka di Asia Tenggara. Menurut CNBC Indonesia, berbagai permasalahan menjadi penyebab kebangkrutan Uber, antara lain:

• Persaingan

Uber kalah bersaing dengan Gojek, platform ojek online lokal yang sudah lebih dulu diluncurkan dan memiliki pangsa pasar lebih besar. Terlepas dari ketenaran Uber secara global, sulit untuk bersaing dengan Gojek, yang telah memperoleh dukungan dari konsumen lokal dan mitra pengemudi.

• Regulasi yang Ketat

Selain itu, Uber juga menghadapi permasalahan regulasi di Indonesia. Perubahan kebijakan pemerintah yang mengatur transportasi online berdampak pada operasional Uber dan mungkin menghambat pertumbuhan perusahaan. Pembatasan dan kriteria ketat yang harus dipatuhi oleh platform ojek online dapat menjadi kendala yang sulit diatasi oleh Uber.

2. Bluejek

Ojol yang diciptakan pada tahun 2015 dan diidentikkan dengan warna biru ini awalnya merupakan pesaing utama Gojek dan Grab.

Meski berhasil merakit armada dalam jumlah besar, perusahaan ojol ini gagal karena perselisihan tarif yang mahal antar penyedia layanan ojol. Menurut Detik Finance, kebangkrutan Bluejek bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

Baca Juga:Kekurangan ChatGPT dalam Membantu Copy WritingTips And Trik Agar Baterai iPhone Tak Cepat Habis dan Tak Panas!

• Persaingan

Persaingan yang ketat dengan platform ojol lain telah menurunkan pendapatan dan semakin sulit mempertahankan pangsa pasar.

• Pengelolaan Keuangan Tidak Efisien

0 Komentar