RAKCER. ID- Pemanfaatan Game Online Untuk mengoptimalkan bagi anak usia dini, diperlukan pemahaman karakteristik anak usia dini. Usia 0–1 tahun, merupakan merupakan pertumbuhan paling cepat dibandingkan dengan usia selanjutnya karena kemampuan dan keterampilan dasar dipelajari pada usia ini.
Kemampuan dan keterampilan dasar tersebut merupakan modal bagi anak untuk proses perkembangan selanjutnya. Peran pendidikan di sini sangat penting untuk membina perkembangan intelektual terbaik anak. Khususnya pada anak usia dini, bermain merupakan cara alami bagi anak untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilannya, karena ketika bermain mereka menggunakan banyak indera untuk menangkap dan menerima informasi yang berbeda serta untuk memperluas pengetahuan, dan belajar tentang identitas mereka.
Pemanfaatan game online harus memiliki strategi bagi anak di bawah 7 tahun, menggunakan proses pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek motivasi dan afektif seperti meningkatkan penguasaan bahasa Inggris dengan menggunakan permainan membaca gerakan tubuh. Hal itu dapat memberikan pengalaman yang unik bagi anak dalam membaca buku.
Baca Juga:Game Edukasi Online? Apakah Efektif untuk Melatih Motorik Anak?5 Kiat Cara Menghilangkan Jamur Pada Tembok dengan Muda
Pemanfaatan Game Online
- Penerapan Game Online
Pemanfaatan Game Online harus terhubung dengan aktivitas anak, bukan dilihat sebagai aktivitas terpisah atau tambahan. Jadi, secara umum game online bermanfaat menumbuhkan minat anak usia mengembangkan keterampilan berpikir, dan mendukung kebutuhan anak yang beragam dan keterampilan berkolaborasi .
- Orang Tua Mesti Berperan Mencari Game Online
Yang dapat digunakan sebagai instrumen pembelajaran. Ada beberapa kriteria game online yang dapat digunakan orang tua sebagai instrumen pembelajaran bagi anak. Pertama, menarik dan menyenangkan.
- Game Jenis ini Dapat Membuat Anak Memahami Konten Wawasan/Keterampilan
Tertentu secara menyenangkan. Game yang memberi kesempatan bagi anak untuk belajar dari pengalaman. Dengan kata lain, anak tidak mesti diarahkan serta dilatih dalam memainkan dan memahami isi game.
- Anak Akan Memahaminya Sendiri Melalui Pengalaman Berulang (trial and error)
Saat menemui kegagalan, anak dapat mencoba kembali dengan strategi yang berbeda. Tantangan yang dapat disesuaikan.
- Proses Belajar
Wawasan yang diperoleh juga tidak akan maksimal. Perlu diketahui, setiap anak yang terlahir ke dunia ini membawa fitrah masing-masing. Salah satu fitrah anak adalah bermain, dengan bermain perkembangan otak dan kreativitas anak akan terstimulasi. (*)