Wajib Tahu! Berikut 6 Amalan di Bulan Ramadhan yang Dianjurkan

amalan di bulan ramadhan
amalan yang dianjurkan pada saat bulan ramadhan. Foto: Pixabay
0 Komentar

2. Membaca Al-Qur’an

Selain berpuasa, membaca Al-Qur’an juga merupakan amalan penting yang dianjurkan selama bulan puasa. Umat muslim dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an kapanpun pada saat bulan ramadhan.

Dalam pelaksanaannya, membaca Al-Qur’an biasanya dilaksanakan setelah shalat tarawih hingga menjelang waktu tengah malam secara rutin dilakukan.

3. Shalat Tarawih

Shalat Tarawih dilakukan setelah shalat isya yang dilaksanakan pada umumnya di masjid serta dilakukan secara berjamaah.

Baca Juga:Belum Membayar Qadha Puasa Menjelang Ramadhan 2023? Berikut Hukum Telat Membayar Utang Puasa4 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Populer di Cirebon, Ada yang Menyediakan Takjil Gratis

Ibadah shalat tarawih termasuk kedalam ibadah sunnah, akan tetapi memiliki banyak pahala karena dapat membuka pintu rezeki dan pahala lainnya.

Seperti yang dijelaskan oleh hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

 مَنْ تَقَدَّ مَا لَهُ غُفِرَوَاحْتِسَابًا إيمَانًا رَمَضَانَ قَامَ مِنْ مَذَنْبِهِ

Artinya:

“ Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

4. Sedekah

Sedekah adalah amalan kebajikan yang dianjurkan sepanjang tahun. Sedekah dilakukan secara rutin jika mampu dan kapapun dengan memberikan apapun yang dimiliki tidak harus selalu dengan uang dalam jumlah besar.
Seseorang yang bersedakah memiliki pahala yang setipal dengan pahala puasa orang yang disedekahi.

5. Memperbanyak I’tikaf

I’tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan cara beribadah, dzikir, bertasbih, dan melakukan hal baik lainnya.

Hukum melaksanakan I’tikaf adalah Sunnah dan dapat dikerjakan setiap waktu, terutama pada 10 hari terakhir di bulan ramadhan.
Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadist.

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَسَافَرَ سَنَةً فَلَمْ يَعْتَكِفْ فَلَمَّا كَانَ
الْعَامُ الْمُقْبِلُ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا

Artinya:

Dari Ubay bin Ka’ab r.a. berkata, “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Pernah selama satu tahun beliau tidak beri’tikaf, lalu pada tahun berikutnya beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”.

0 Komentar