Aset Cryptocurrency Hari ini Terjun bebas ! Ini Penyebabnya

Aset Cryptocurrency Hari ini Terjun bebas? Ini penyebabnya
Aset Cryptocurrency Hari ini Terjun bebas? Ini penyebabnya Foto/Pixabay
0 Komentar

RAKCER. ID- Cryptocurrency merupakan mata uang digital yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi antar pengguna tanpa perlu melewati pihak ketiga. Jika dalam transaksi pada umumnya bank berperan sebagai pihak ketiga, dalam cryptocurrency, tidak ada yang berperan sebagai perantara.

Cryptocurrency Hari ini memiliki hukum penawaran dan permintaan berlaku. Ini berarti bahwa semakin banyak orang berinvestasi dalam cryptocurrency, maka semakin berharga nilainya.Transaksi cryptocurrency berasal dari jaringan komputer yang menggunakan algoritma perhitungan tertentu.

Perhitungan matematis ini disebut cryptography yang menggunakan teknologi blockchain. Bitcoin adalah jenis cryptocurrency pertama dan terbesar. Di Indonesia, sendiri, aset kripto yang tergolong emas digital telah mendapatkan legalitas melalui Badan Pengawasan Perdagangan Komoditi (Bappebti).

Baca Juga:Murah dan Terbaru iQOO Neo 3 dengan Performa Gaming yang HandalRamah di Kantong! Berikut Ini Deretan Keunggulan Handphone Poco

Cryptocurrency Hari ini

Cryptocurrency Hari ini cenderung bervariasi pada perdagangan Minggu (2/4/2023), di tengah masih terjadinya gonjang-ganjing industri kripto di Amerika Serikat (AS) karena pemerintah AS dinilai terlalu membatasi

Namun dunia Bisnis Cryptocurrency Hari ini sedang mengalami masalah pasalnya Kripto kini tengah menjalani berbagai guncangan akibat pasar keuangan Amerika Serikat (AS).

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 15:05 WIB, Bitcoin terpantau turun tipis 0,04% ke US$ 28.420,85 per keping (Rp 426.028.542 per keping, kurs Rp 14.990/US$). Sedangkan Ethereum melemah 0,16% ke US$ 1.821,17 per keping (Rp 27.299.338 per keping).

Cryptocurrency mengalami dua guncangan besar yang kembali menggoyang pasar menjelang akhir pekan. Di antaranya adalah kolapsnya Silvergate Capital yang merupakan pemberi pinjaman utama pada industri kripto serrta jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB).

Silicon Valley Bank (SVB), salah satu bank terbesar Amerika Serikat yang memiliki klien perusahaan rintisan hingga modal ventura (venture capital/VC), dilaporkan tengah mengalami krisis keuangan.

Sahamnya pada Kamis (9/3) anjlok lebih dari 60 persen, dan dianggap sebagai penurunan terbesar dalam satu hari sepanjang sejarah perusahaan tersebut.Bank itu juga kehilangan 20 persen nilai sahamnya dalam perdagangan setelah jam kerja.

Banyak perusahaan Cryptocurrency ataupun induk perusahaan yang memiliki simpanan di SVB. Termasuk di dalamnya adalah Solano, BlockFi, Circle, Pantera, Avalanche, Nova Labs, dan Proof. Yang  menjadikan Aset Cryptocurrency  Terjun bebas  dan Lingkungan pendanaan untuk start-up sudah semakin sulit karena kenaikan suku bunga.

0 Komentar