RAKCER.ID – Indikasi pelanggaran pemilu menjadi perhatian jajaran kepolisian. Sehingga semua sudah diantisipasi, termasuk menangkal informasi hoaks yang kerap dimanfaatkan di setiap perhelatan pemilu dengan membentuk sentra Gakumdu.
Semua sudah memahami bahwa tahun 2023 sudah memasuki tahun politik. Langkah antisipasi sudah terbentuk, salah satunya Sentra Gakumdu yang merupakan intrumen yang dibentuk lembaga penyelenggara pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sentra Gakumdu terdiri dari berbagai unsur. Selain Bawaslu, ada juga unsur dari Polri dan Kejaksaan. Sentra Gakumdu sebagai wadah apabila ada permasalahan terkait dengan indikasi pelanggaran dan sebagainya.
“Di dalamnya sudah ada unsur kepolisian, Bawaslu dan Kejaksaan. Semua akan dikaji apabila terjadi potensi pelanggaran atau indikasi pidana sekalipun,” kata Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman SIK MH, Kamis 26 Januari 2023.
Arif meminta apabila ada indikasi pelanggaran pemilu, seyogyanya disampaikan secara formil melalui laporan ke Bawaslu. Dipastikan semua akan diproses secara tuntas. Dia meminta jangan sampai indikasi pelanggaran itu diumbar bebas melalui media sosial (medsos).
“Mereka (Bawaslu,red) sudah berkomitmen siap memprosesnya selama 24 jam melalui unsur panwascam yang ada,” kata dia.
Artinya lanjut pria lulusan Akpol 1999 itu, apabila ada kendala terkait potensi atau indikasi pelanggaran dimohon untuk disalurkan melalui laporan resmi secara formil kepada Bawaslu.
“Semua sudah disampaikan kepada para pimpinan partai, diharapkan informasi ini bisa mereduksi potensi pelanggaran. Kami juga meminta agar tidak melempar atau memposting hal dimaksud melalui medsos,” katanya.
“Karena nantinya justru akan membuat kontraproduktif atau membuat gaduh suasana,” lanjutnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi menjelaskan ketika komunikasi bisa dibangun efektif maka sinergi politik antar parpol bisa memastikan Cirebon bergerak ke arah yang lebih baik. Semua elemen mengharapkan setiap perhelatan pesta demokrasi menghasilkan pemimpin berkualitas.
“Pemimpin yang unggul, semangat membangun Kabupaten Cirebon lebih baik. 2023 adalah tahun politik, kalau tidak ada isu yang digoreng berarti politiknya landai-landai saja,” katanya.
Bagi Luthfi, isu yang kerap mencuat disetiap kontestasi, sifatnya bagian dari dinamika. Asal, tetap dalam koridor dan tidak bersifat perang pribadi. “Tidak membuka terkait dengan keburukan-keburukan pribadi, yang dipertarungkan adalah konsep pemikiran,” katanya.