CIREBON, RAKCER.ID – Sebuah kecerdasa buatan yakni open AI ChatGPT dikabarkan terancam bangkrut, apa yang menyebabkan salah satu ai terpopuler ini terancam bangrut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Bisnis pembuatan chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence) OpenAI ChatGPT dikabarkan terancam bangkrut.
Setidaknya, itu menurut analisis Majalah India (magazine). Ada berbagai faktor yang membahayakan OpenAI, termasuk kemungkinan kebangkrutan.
Baca Juga:Sejarah Masjid Al Jabbar Bandung Jawa Barat : Memakan Waktu 7 Tahun!Rekomendasi HP Samsung Terbaik di Tahun 2023, Intip Yuk kelebihan yang dimilikinya!
Misalnya, konflik opini di dalam organisasi terkait tingginya biaya operasional ChatGPT. OpenAI dikatakan menghabiskan $700.000 (Rp 10,7 miliar) setiap hari hanya untuk menjalankan satu layanan, chatbot AI ChatGPT.
Angka ini belum termasuk biaya pembelian unit pemrosesan grafik (GPU) untuk memastikan pengoperasian ChatGPT yang mulus.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, ChatGPT didasarkan pada infrastruktur Azure atau mesin kecerdasan buatan (AI) Microsoft, yang didukung oleh puluhan ribu unit pemrosesan grafis (GPU) Nvidia.
OpenAI juga tampaknya menginvestasikan lebih banyak uang untuk membuat model bahasa yang dibuatnya, seperti GPT-3.5 di ChatGPT, lebih kuat dan cerdas.
Isunya, sejak peluncuran OpenAI pada November 2022, disebutkan telah merugi US$540 juta atau sekitar Rp8,26 triliun.
OpenAI telah menerima dana dari sejumlah sumber, termasuk Microsoft. Hubungan kedua perusahaan diperpanjang pada Februari 2023 dengan investasi US$10 miliar (sekitar Rp151 triliun).
Namun, uang dari para investor ini tidak bersifat jangka panjang karena bisa ditarik kembali. Model bahasa GPT-3.5 (ChatGPT) dan GPT-4 sedang dimonetisasi oleh OpenAI.
Baca Juga:TOP 3!! Rekomendasi HP Xiaomi Terbaik di Tahun 2023! Yuk, Cek Kelebihan yang DimilikinyaDeretan HP yang akan Rilis di Akhir Tahun 2023
Namun, upaya ini belum menghasilkan cukup uang untuk mencapai titik impas. Dilema keuangan ini adalah salah satu alasan analis yakin OpenAI bisa bangkrut.
Perusahaan yang dipimpin oleh CEO Sam Altman ini menargetkan pendapatan tahunan sebesar $200 juta (sekitar Rp3 triliun) pada tahun 2023 dan $1 miliar (sekitar Rp15,3 triliun) pada tahun 2024.
Analis percaya bahwa proyeksi penjualan ini agak optimis. Mengingat jumlah kerugian yang semakin meningkat setiap harinya.
Open AI ChatGPT Dikabarkan Terancam Bangkrut dan Bisa Jadi Bumerang
Setelah meledak popularitasnya di awal tahun 2023, layanan ChatGPT saat ini mengalami penurunan jumlah pengguna.
Menurut SimilarWeb, basis pengguna ChatGPT menurun 12 persen antara Juli 2023 dan Juni 2023, dari 1,7 miliar menjadi 1,5 miliar.