Apa Itu Penyakit Rabies, Berikut adalah Penjelasan Gejala dan Pencegahannya

Apa Itu Penyakit Rabies, Berikut adalah Penjelasan Gejala dan Pencegahannya
Rabies adalah penyakit virus yang sangat serius dan mematikan yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia.  Foto : Pinterest / Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER. ID – Penyakit Rabies, Tahukah kamu apa itu Rabies ? 

Rabies adalah penyakit virus yang sangat serius dan mematikan yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia. 

Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan atau luka terbuka dari hewan yang terinfeksi. 

Baca Juga:Sangat Lucu Sekali, 5 Fakta Menarik Tentang Anjing Basset Hound yang Memiliki Telinga yang Panjang 5 Fakta Tentang Anjing Beagle, Anjing Pemburu yang Sangat Ramah 

Virus rabies dapat menyebar ke otak dan sistem saraf pusat, menyebabkan gangguan neurologis yang parah dan, akhirnya, kematian jika tidak diobati. 

Lalu apa saja penyebabnya dan gejala yang ditimbulkan apabila terinveksi dan bagaimana pencegahan nya agar tidak terkena virus ini berikut ini adalah penjelasan nya.

Penyebab:

Penyebab utama rabies adalah virus rabies, yang termasuk dalam keluarga Rhabdoviridae dan genus Lyssavirus. 

Virus ini dapat menyebar melalui air liur atau ludah hewan yang terinfeksi, terutama melalui gigitan, cakaran, atau kontak dengan luka terbuka. 

Hewan yang paling sering terkait dengan penularan rabies kepada manusia adalah anjing, kucing, rubah, serigala, dan kelelawar.

Gejala:

Gejala rabies pada manusia dapat bervariasi, tetapi biasanya berkembang dalam tiga tahap:

1. Tahap pertama:

Demam ringan

Sakit kepala

Kehilangan nafsu makan

Sensasi gatal atau terbakar di tempat gigitan

Perubahan perilaku, seperti kecemasan, agitasi, atau depresi

2. Tahap ke 2:

Kejang

Kehilangan kontrol otot

Kesulitan bernapas

Sensitivitas terhadap cahaya dan suara

Halusinasi

Delirium

Koma

3. Tahap terburuk:

Koma

Gangguan pernapasan yang parah

Kematian

Diagnosis:

Diagnosis rabies didasarkan pada gejala klinis, riwayat paparan terhadap hewan yang diduga terinfeksi rabies, dan tes laboratorium. 

Baca Juga:Awas Masuk Ke Rumah, 8 Ular Dengan Kandungan Bisa yang Tinggi Awas Jangan Sembarangan Memberi Susu Pada Kucing, 4 Efek Susu Sapi Terhadap Kucing Peliharaan 

Tes laboratorium termasuk tes imunofluoresensi langsung (DFA) untuk mendeteksi virus rabies dalam jaringan otak, dan tes imunologi seperti tes ELISA untuk mendeteksi antibodi terhadap virus rabies.

Pengobatan:

Pengobatan rabies umumnya terbatas pada perawatan dukungan untuk mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. 

Setelah gejala muncul, rabies hampir selalu fatal. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi sangat penting.

Pencegahan:

Pencegahan rabies melibatkan beberapa strategi, termasuk:

Vaksinasi: Vaksin rabies yang diberikan segera setelah paparan terhadap virus rabies dapat mencegah perkembangan penyakit. Vaksinasi pra-paparan dan pasca-paparan tersedia untuk individu yang berisiko tinggi terpapar rabies, seperti petugas kesehatan hewan, pekerja laboratorium, dan wisatawan yang bepergian ke daerah yang endemis rabies.

0 Komentar