RAKCER.ID – Asal-usul makanan bakcang menyangkut Sejarah Tiongkok kuno yang memiliki banyak tradisi dan warisan budaya yang masih dihormati dan dirayakan hingga saat ini. Salah satu perayaan yang sangat penting dalam budaya Tionghoa adalah Peh Cun.
Bakcang merupakan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak bersama bahan-bahan lain, seperti daging, kacang hijau, dan rempah-rempah. Hidangan ini dikukus dalam daun pisang hingga menghasilkan aroma yang khas dan rasa yang lezat.
Dalam perayaan ini, terdapat makanan khas yang tak dapat dilewatkan, yaitu BakCang. Makanan ini memiliki sejarah yang panjang dan merupakan bagian penting dari tradisi perayaan Peh Cun.
Baca Juga:Liburan ke Kuningan Sambil Basah-basahan, Inilah 4 Tempat Wisata yang SEGERRR dan Indah !!Tempat Wisata Kuningan Terbaik !! Nomor 6 Disebut Sebagai Kebun Raya Terunik di Indonesia
Sebelum memahami asal-usul makanan BakCang dan perayaan Peh Cun, penting untuk mengenal sejarah Tiongkok kuno. Tiongkok telah memiliki peradaban yang maju sejak ribuan tahun yang lalu.
Bangsa Tionghoa telah melahirkan banyak penemuan dan pencapaian yang memengaruhi dunia secara luas. Salah satu aspek yang penting dalam sejarah Tiongkok adalah tradisi dan budaya yang kaya. Salah satu perayaan yang sangat dihormati adalah Peh Cun.
Peh Cun adalah perayaan tradisional Tiongkok yang biasanya jatuh pada hari kelima bulan kelima penanggalan Tionghoa.
Perayaan ini merupakan waktu di mana orang-orang Tionghoa merayakan leluhur mereka dengan menghormati dan memberi penghormatan kepada mereka. Salah satu elemen utama dalam perayaan ini adalah makanan BakCang.
Latar Belakang Asal usul Makanan BakCang
BakCang adalah sejenis makanan yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dan dibungkus dengan daun bambu. Makanan ini memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang kenyal. BakCang menjadi makanan yang tak terpisahkan dalam perayaan Peh Cun dan memiliki sejarah yang panjang.
Legenda dan Asal usul Makanan BakCang
Asal mula makanan BakCang berkaitan erat dengan seorang penyair Tiongkok terkenal bernama Qu Yuan. Pada zaman Tiongkok kuno sekitar 2000 tahun yang lalu, Qu Yuan hidup di negara Chu. Ia adalah seorang penyair yang sangat dihormati dan dikagumi.
Namun, negara Chu mengalami masa-masa sulit dan dijajah oleh negara Qin. Qu Yuan sangat prihatin dengan keadaan negaranya dan berusaha memberikan nasihat kepada penguasa Chu. Sayangnya, nasihatnya tidak diindahkan dan ia dipaksa mengasingkan diri.