Baju Bekas Impor, Apakah Berbahaya bagi Kesehatan?

Baju Bekas Impor, Apakah Berbahaya bagi Kesehatan?
Pakaian yang diperjual belikan secara bebas untuk konsumen. Ilustrasi : Pixabay
0 Komentar

RACKER.ID – Baju bekas impor sangat digemari dari beragam kalangan dari anak muda hingga orang dewasa, tapi apakah kalian tau bahayanya jika membeli baju bekas?

Beberapa waktu ini sedang tren mengenai jual beli baju bekas bermerek yang diimpor dari luar negeri. Peminatnya pun banyak dan dari berbagai kalangan, tidak hanya anak muda saja.

Orang dewasa bahkan ibu-ibu pun terkadang suka membelinya. Alasan pemilihan nya pun beragam, mulai dari untuk berhemat, mencari barang bermerek tapi harga miring, hingga asal beli saja.

Baca Juga:6 Hal Perlu Kamu Tau, Ketika Seorang Introvert yang Sedang Jatuh Cinta3 Perbedaan Introvert dan Ekstrovert yang Wajib Kamu Tahu

Baju memang menjadi kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Tetapi kebersihan juga sangat penting bagi kesehatan. Sementara, sebagian orang lebih memilih membeli baju bekas karena alasan ekonomi.

baju bermerek memang menjadi gaya hidup sebagian orang, mungkin bagi mereka itu fashion mereka. Tetapi kesehatan paling diutamakan, karena setelah kita memakai baju bekas, atau hasil trifting kita tidak tahu bagaimana keadaan kita dikemudian harinya.

Lihabi, laporan laboratotium patologi Klinik Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Menyebut bahwa memakai pakaian bekas dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan konsumennya, terutama pada kesehatan kulit.

Beberapa Bahaya yang bisa saja Disebabkan Baju Bekas Impor :

1.Merugikan perekenomian masyarakat lokal

Terlalu banyak mengimpor barang juga tidak baik untuk kondisi perekonomian suatu negara. Salah satunya karena impor barang dapat menghalangi perkembangan usaha lokal apalagi untuk yang menengah ke bawah.

Sehingga akan berdampak pada keberlangsungan usaha mereka. Jika hal ini dibiarkan, maka akan menyebabkan penurunan pendapatan, kebangkrutan, dan terjadilah PHK terhadap para pekerja. Mungkin banyak dari pedagang-pedagang yang menjual baju lokal, kalah saing dengan yang menjual baju bermerek.

2.Berefek negatif pada kulit

Sebagai contoh mikroorganisme yang dapat bertahan hidup pada pakaian yaitu jamur (kapang atau khamir), bakteri Staphyloccus aureus(S.aureus), dan yang terakhir bakteri Escherichia coli (E.coli).

Itulah beberapa macam bakteri yang bisa saja ada pada pakaian bekas impor yang kita beli, dan untuk efeknya, contoh dari jamur (kapang atau khamir).

Baca Juga:4 Panduan Kuliner Siomay Enak di Bandung, Wajib Dicoba5 Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan di Berbagai Daerah di Indonesia

Jamur dapat menyebabkan panu, selain panu penyakit lain yang disebabkan oleh jamur yaitu kurap dan penyakit kaki atlet.

0 Komentar