Bank OCBC Telah Menggelontorkan Kredit ESG Senilai Rp 32,3 Triliun untuk Dukung Upaya Berkelanjutan

Bank OCBC Telah Menggelontorkan Kredit ESG Senilai Rp 32,3 Triliun untuk Dukung Upaya Berkelanjutan
Ruang tunggu sebelum ke Customer service di Bank OCBC. FOTO: INDAH TRI SUTONO/RAKCER.ID
0 Komentar

JAKARTA, RAKCER.ID – PT Bank OCBC NISP Tbk telah mengalokasikan kredit sebesar Rp 32,3 triliun pada tahun 2023 untuk mendukung inisiatif berkelanjutan yang terkait dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).

Jumlah ini menyumbang sekitar 21% dari total kredit yang disalurkan oleh OCBC.

Lebih rinci, sekitar Rp 13,1 triliun dari total kredit tersebut diperuntukkan untuk pembiayaan yang mendukung upaya mengurangi emisi karbon.

Baca Juga:Hasil Manchester United vs Liverpool FA Cup 2023/2024: DRAMATISSS!!!Jonatan Christie Juara All England 2024 usai Puasa 30 Tahun Lamanya

Dana tersebut dialokasikan untuk proyek-proyek seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, dalam mendukung perempuan, Bank OCBC telah menyalurkan kredit sebesar Rp 3,25 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 7% dari tahun sebelumnya.

Jumlah pengusaha perempuan yang mendapat pembiayaan juga meningkat menjadi 1.327 orang, naik 6% dari tahun sebelumnya.

Presiden Direktur OCBC yakni Parwati Surjaudaja, juga menyatakan bahwa bank tersebut telah menghentikan pembiayaan untuk proyek-proyek yang tidak sejalan dengan tujuan mengurangi emisi karbon, seperti pembangkit listrik dan tambang batu bara, serta operasi penebangan hutan hujan tropis.

“Sejak Februari 2021, bank berkomitmen untuk tidak lagi menyediakan pembiayaan maupun refinancing untuk tambang batu bara termal,” ujar Parwati pada Senin (18/3/2024).

Prestasi Bank OCBC

Parwati menegaskan bahwa Bank OCBC tidak hanya memberikan kredit hijau, tetapi juga telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 1.600 ton melalui aktivitas operasionalnya.

“Penghematan termasuk pada energi sebesar 42%, penghematan air bersih 82%, dan menggunakan 22% lebih sedikit energi yan terkandung dalam material pembangunan,” ungkapnya.

0 Komentar