RAKCER.ID – Pertumbuhan ekonomi di Indonesia, harus diikuti oleh pembangunan ketahanan ekonomi di daerah. Namun, arah pembangunannya harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ada di daerah. Salah satunya, untuk kendalikan inflasi.
Maka dari itu, untuk menyelaraskan arah pembangunan ekonomi, digelar sebuah Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan pembangunan ketahanan ekonomi daerah, dengan menghadirkan Bank Indonesia beserta Komisi XI DPR RI, Senin 27 Februari 2023.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, Hestu Wibowo menyampaikan, pasca didera pandemi yang dua tahun hampir melumpuhkan semua sektor, termasuk sektor ekonomi, semua Negara sedang berusaha untuk bangkit.
Di tingkat global, lanjut Hestu, kebangkitan ekonomi pasca pandemi, sempat mengalami tantangan, dengan pecahnya perseteruan antara Rusia dan Ukraina.
Namun, untuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi di tahun pertama pasca pandemi, patut diacungi jempol. Di tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Indonesia berhasil tumbuh di atas lima persen.
“Saat ini, bagaimana kita mempertahankan dan memperkuat diri. Bagaimana menjaga ketahanan ekonomi, termasuk di daerah. Di tahun 2022, pertumbuhan ekonomi kita bertahan di atas 5 persen. Kita harus menjaga pertumbuhan ekonomi kita terus positif. Karena di global saja tidak lebih dari 2 persen,” ungkapnya.
Tantangan dari pertumbuhan ekonomi saat ini, lanjut dia, adalah ancaman dari inflasi yang sampai sekarang, terus coba dikendalikan.
Inflasi, kata Hestu, adalah musuh bersama yang oleh Bank Indonesia beserta tim pengendali inflasi, terus dikejar, agar bisa dikendalikan. Sehingga inflasi ini, dampaknya tidak terlalu fatal untuk perekonomian masyarakat.
Disebutkan Hestu, BI beserta tim pengendali inflasi, menetapkan empat strategi yang harus dijaga. Untuk bisa mengendalikan inflasi. Yakni dengan menjaga 4K, mulai dari menjaga keterjangkauan harga, menjaga ketersediaan pasokan, menjaga kelancaran distribusi, serta menjaga agar komunikasi tetap efektif.
“Inflasi ini yang coba kita kendalikan. Sehingga harga kebutuhan masyarakat bisa terkendali. Masyarakat berpenghasilan menengah dan kecil terbantu. Dan tidak terlalu terdampak inflasi. Untuk catatan, pengendalian inflasi di TPID wilayah III, TPID dengan pengendalian terbaik se-Jabar, karena lima daerah ini angka inflasinya terendah,” kata Hestu.