Namun, ada beberapa hal yang dalam debat capres tersebut yang membuat dia kecewa. “Mungkin ketika Pak Prabowo yang terlalu emosional dan terlihat tidak profesional ketika menyampaikan argumennya. Bahkan beberapa argumennya keluar konteks dan tidak nyambung dengan topiknya,” katanya.
Salman mengatakan, tentu saja sebagai pemilih pemula tidak boleh menelan dan mempercayai serta merta apa yang disampaikan oleh para pasangan capres.
“Objektivitas harus diberlakukan dengan landasan yang mengedepankan realitas dan harapan. Mungkin kalimat yang paling tepat adalah ‘apakah visi misi tersebut memungkinkan?’,” ungkap Salman.
Baca Juga:Mahasiswa Cirebon Respon Peniadaan Kewajiban SkripsiPantai Kejawanan Tempat Menghilangkan Penat, Bermitos Air Laut Penyembuh Sakit
Dari tanggapan kedua pemilih pemula itu, dapat dinilai bahwa sebagian pemilih pemula cukup melek terhadap dinamika politik saat ini. Menurut data KPU, terdapat sekitar 578 ribu pemilih baru yang di dominasi oleh generasi z dan milenial.
“Jadi, sudah tidak heran jika akan banyak komentar yang beredar dari para mahasiswa dan mahasiswi yang merupakan mayoritas menjadi pemilih pemula,” pungkasnya. (*)
*Berita ini merupakan hasil liputan kelompok mahasiswa Institut Prima Bangsa (IPB) Cirebon:
1. Bhiempy Kharisma Nurhakim (12522059)
2. Salsabila Putri Ramanda (12522154)
3. Laura Chelen (12522062)
Dibuat dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia dosen pengampu Tria Aditia Nugraha, M.Pd.
Dan telah dipublikasikan di Koran Rakyat Cirebon edisi Rabu, 8 Januari 2024 halaman 1 dengan judul ‘Cara Pemilih Pemula Tentukan Presiden-Wapres Idaman’.