Cavan Sullivan Geser Rekor Freddy Adu sebagai Pemain Termuda MLS di Usia 14 Tahun

Cavan Sullivan Geser Rekor Freddy Adu sebagai Pemain Termuda MLS di Usia 14 Tahun
Cavan Sullivan. Foto: screenshot/topdrawersoccer/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Di usianya yang ke-14, Cavan Sullivan bermain di laga pertandingan Major League Soccer (MLS) dan memecahkan rekor Freddy Adu sebagai pemain termuda yang bermain di ajang itu.

Pada hari Rabu, 17 Juli, dia bermain untuk Philadelphia Union melawan New England Revolution untuk memecahkan rekor baru itu. Di pertandingan itu, Philadelphia Union menang 5-1.

Di menit ke-84, Cavan Sullivan masuk sebagai pengganti. Saat Sullivan melakukan debutnya di MLS, dia berusia 14 tahun dan 293 hari, menurut catatan ESPN.

Baca Juga:Chant Rasis dari Enzo Fernandez Berujung Pemain Chelsea Lainnya UnfollowedMarseille Calon Klub Barunya Mason Greenwood

Disebutkan juga bahwa Freddy Adu, yang berusia 14 tahun dan 306 hari, memegang rekor pemain termuda yang pernah bermain di pertandingan MLS. Dia bermain untuk DC United melawan San Jose Earthquakes pada 3 April 2004.

Sebelumnya ia membela Philadelphia Union II, klub MLS Next Pro yang terafilasi dengan Philadelphia Union, Cavan Sullivan resmi menandatangani kontrak dengan Philadelphia Union pada 9 Mei lalu.

Kontrak Cavan Sullivan dengan Philadelphia Union termasuk klausul yang menyatakan bahwa pemain sepak bola remaja itu akan bergabung dengan Manchester City di Inggris saat genap berusia 18 tahun, menurut ESPN.

Dalam sebuah pernyataan kepada ESPN, Cavan Sullivan mengkonfirmasi bahwa keterlibatan Man City adalah alasan utamanya untuk menandatangani kontrak dengan Philadelphia Union, klub yang juga merupakan klub sang kakak Quinn Sullivan, yang berusia 20 tahun.

“Aku selalu ingin memulai karier di sini karena ini rumahku dan aku rutin menonton pertandingan Quinn di tepi lapangan. Ketika pamanku bekerja di sini, aku juga bisa keluar-masuk fasilitas,” ujar Sullivan

“Jadi, aku selalu terinspirasi dan ingin bermain di klub yang memiliki kulturnya dan suporternya yang spesial. Tapi, keputusan akhirku mungkin karena kolaborasi Union dan City Grup.”

“Aku selalu menonton pertandingan Man City. Mereka seperti tim impian bagi setiap anak kecil. Dengan bantuan (kolaborasi Philadelphia dan Man City), aku, keluargaku, dan agen-agenku membuat keputusan bahwa ini adalah pilihan terbaik.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 Komentar