Dampak Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima Jepang : Makanan Laut Tidak Bisa Di Konsumsi Lagi?

Limbah Nuklir
Dampak Limbah Nuklir Fukushima foto : @dampaklimbahnuklir-rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID– Limbah Nuklir yang dibuang oleh jepang sangat mengkhawatirkan dunia meskipun penarikan beberapa produk pangan terkait dengan bencana nuklir Fukushima pada tahun 2011, bencana nuklir terbesar sejak Chernobyl, ekspor pertanian dan makanan laut Jepang mencapai titik tertinggi baru pada tahun lalu.

Pembelian Tiongkok sebesar 278,3 miliar yuan, atau sekitar US$1,9 miliar, dengan makanan laut mendominasi.

Melansir BBC, Jepang menyatakan Senin (28/8/2023) bahwa udara laut di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima tidak menunjukkan tingkat radiasi yang terukur setelah pembuangan limbah nuklir.

Baca Juga:Jepang Buang Limbah Nuklir Fukushima ke Laut Lepas : China hingga Korea Protes dan Kecam Makanan Laut yang Berasal dari JepangSinopsis Drama Korea Terbaru ‘ A Good Day To Be A Dog’ yang dibintangi Cha Eun Woo dan Park Gyu Young dan akan Segera Tayang Oktober 2023 Mendatang

Sementara itu, Jepang yakin uji radiasi rutin di perairan sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima akan meredakan ketakutan negara tetangga dan kelompok nelayan.

Selama tiga bulan ke depan, hasil tes mingguan akan terungkap.

Dampak Limbah Nuklir Bagi Manusia dan Ekosistem Laut

Masalah terbesarnya, menurut Live Science, adalah air yang diolah akan mengandung isotop berbahaya yang akan membahayakan manusia dan ekosistem laut.

Kecuali jejak tritium, udara yang diolah telah disaring dan hampir semua isotop berbahaya telah dihilangkan.

Tritium, sebuah isotop hidrogen, sulit dipisahkan sepenuhnya dari air, meskipun tritium telah dibuat sedemikian rupa sehingga kadarnya jauh di bawah batas legal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Tony Hooker, pakar nuklir Universitas Adelaide, kadar tritium jauh di bawah standar WHO, yaitu 10.000 Bq/L, sehingga tidak akan mengancam ekosistem laut.

Karena radiasinya tidak dapat menembus kulit manusia, tritium secara umum dianggap aman bagi manusia.

Limbah Nuklir fukushima meski terdapat bahaya, pemerintah Jepang akan mengumpulkan udara yang dibuang dan berjanji kepada dunia bahwa mereka akan berhenti membuangnya jika terdeteksi adanya partikel radioaktif dalam jumlah yang sangat tinggi.

Baca Juga:Terancam 12 Tahun Penjara, Ammar Zoni Tak Kuasa Menahan Tangis dan Ngaku Pakai Narkoba Karena Ingin Kuruskan BadanTelah Resmi Bercerai, Indra Bekti dan Aldila Jelita Putuskan Rujuk Kembali : Gelar Syukuran Menikah lagi Hari Ini

Senada dengan Hooker, inspektur atom PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menyatakan bahwa pembuangan limbah tersebut memenuhi standar internasional dan tidak akan merusak lingkungan.

Namun, tidak semua orang setuju dengan pernyataan ini.

Menurut Greenpeace, teknologi yang digunakan untuk menyaring air limbah masih memiliki kekurangan.

Greenpeace juga menuduh IAEA mengabaikan limbah radioaktif yang meleleh dan mencemari udara setiap hari.

0 Komentar