Dinsos Tunggu Surat dari Pusat

0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Dinas Sosial Kabupaten Majalengka hingga saat ini belum mendapat surat resmi atau pemberitahuan melalui apapun terkait rencana pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada keluarga sasaran, seperti penerima BPNT, PKH serta pedagang kaki lima.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, Gandana Purwana menyebut, pihaknya masih menunggu surat resmi dari Kementrian Sosial perihal sasaran, jumlah, dan waktu pelaksanaan pendistribusian.

“Belum tahu, belum ada surat resmi dari Kementerian Sosial soal BLT minyak goring,” ungkap Gandana Purwana, Jumat (8/4).

Baca Juga:Dewan Dorong Revisi Perda RTRWAparatur Peduli Lingkungan Santuni Anak Yatim

Jika sasaran hanya penerima BPNT atau PKH, menurutnya akan sangat mudah melakukan pendistribusian karena daftar penerimanya sudah jelas dan dilakuan pembaharuan data. Namun untuk calon penerima yang berasal dari pedagang kaki lima yang berjualan gorengan butuh pendataan terlebih dulu.

Pendataan pedagang gorengan di kaki lima harus dilakukan terlebih dulu namun indikatornya juga harus jelas agar tidak salah sasaran serta menimbulkan konflik di masyarakat. Sehingga sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Sementara itu sejumlah pedagang kaki lima di Majalengka menyambut baik rencana pendistribusian BLT minyak goreng. Adanya BLT minyak goreng akan sangat membantu para pedagang yang belakangan mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng, kalaupun ada minyak goreng kemasan harganya dianggap sangat mahal.

Joko, pedagang bakso tahu goreng (batagor) di Majalengka menyambut gembira rencana pemerintah menyalurkan BLT minyak goring. Dengan begitu dia akan mendapatkan bantuan modal dari minyak goreng yang harganya kini cukup mahal.

“Saya sudah melihat beritanya di TV tapi tidak tahu kemana daftarnya. Harus daftar atau di data pemerintah, khawatirnya tidak terdata lagi seperti bantuan yang sudah-sudah. Orang lain kemarin dapat bantuan dari pemerintah untuk pedagang saya kan tidak pernah,” ucapnya.

Hal yang sama disampaikan pedagang batagor lainnya, Ali yang sering mangkal di depan kantor Kecamatan Majalengka serta Pujasera. Dia berharap pendataan untuk BLT minyak goreng bagi pedagang kaki lima bisa dilakukan secara akurat agar pendistribusiannya bisa tepat sasaran.

“Jangan seperti BPNT banyak keluarga mampu dapat bantuan, sedangkan mereka yang miskin justru terlewat,” katanya.

0 Komentar