Diskopdagin Indramayu Kenalkan 50 Motif Batik kepada Pelajar

Diskopdagin Indramayu
BATIK KHAS. Plt Kepala Diskopdagin Indramayu Ahmad Budiharto mengenalkan 50 motif batik khas Indramayu kepada pelajar. Foto: Tardiarto Azza/rakcer.id
0 Komentar

INDRAMAYU- Diskopdagin Indramayu terus berupaya mengenalkan warisan budaya. Salah satunya dengan mengajarkan cara membatik kepada para pelajar.
Plt Kepala Diskopdagin Kabupaten Indramayu, Ahmad Budiharto memgatakan, pembelajaran tentang batik tersebut dalam rangka mengenalkan batik kepada anak-anak sejak dini. Sehingga mereka dapat mengetahui ragam motif batik sebagai salah satu warisan budaya daerah di Indonesia, khususnya Indramayu yang harus terus dijaga eksistensinya.
Terlebih lagi terdapat 50 motif batik Indramayu yang telah mendapatkan hak cipta. Salah satunya Batik Tulis Complongan yang telah mendapatkan Indikasi Geografis Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Kami berusaha mengenalkan beragam jenis kebudayaan daerah salah satunya adalah batik sehingga generasi penerus ini dapat senantiasa menjaga keberadaan batik,” jelasnya, Senin (27/2/2023).
Kepala Bidang Perindustrian Diskopdagin Indramayu, Komaryadi menambahkan, pengenalan batik ini sebagai upaya melestarikan batik tradisional indramayu, serta membentuk kepribadian siswa sehingga lebih ulet dan tekun.
“Betul kata pak kadiskopdagin, kami mengenalkan batik supaya batik dapat terus terjaga keberadaannya dan tidak punah terutama batik Indramayu,” kata dia.
Menurutnya, para pelajar juga diberikan kesempatan untuk melihat dan mencoba membuat batik secara langsung mulai dari proses membuat pola pada kain, mengisi motif batik yang sudah terpola menggunakan canting, serta menutup bagian kain yang tidak diberi warna.
Selain itu, juga dikenalkan pada berbagai alat dan bahan yang digunakan dalam proses membatik seperti canting, gawangan, complongan, wajan, kompor kecil, kain katun, pewarna sintetis, serta lilin atau malam.
Dia berharap, melalui kegiatan tersebut para pelajar dapat mengetahui dan memahami teknik pembuatan batik, yakni batik tulis. Dimana proses pembuatannya dibuat secara manual dengan tangan.
Sedangkan batik printing merupakan salah satu jenis batik dengan teknik pembuatannya dicetak dengan menggunakan mesin modern. “Kami berharap siswa memahami teknik pembuatan batik serta memiliki kecintaan terhadap batik,” pungkasnya. (tar)

0 Komentar