Batik Complongan Harus Dipatenkan

PAMERAN. Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama petugas stand Dekranasda Indramayu pada event International Handicraft Trade Fair 2022. Batik Complongan salah satu produk unggulan yang dipamerkan pada event tersebut.
PAMERAN. Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama petugas stand Dekranasda Indramayu pada event International Handicraft Trade Fair 2022. Batik Complongan salah satu produk unggulan yang dipamerkan pada event tersebut.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID –Batik Complongan menjadi salah satu unggulan produk dari Kabupaten Indramayu yang dipamerkan pada International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2022 di Jakarta pada 27 Maret 2022.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang mengunjungi stand pameran langsung meminta agar segera ada hak paten batik tersebut.

Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin) Kabupaten Indramayu, Jahirin melalui Komaryadi dari Bidang Industri mengatakan, produk unggulan Indramayu menjadi perhatian Gubernur Ridwan Kamil yang meminta hak paten batik Complongan Indramayu segera diselesaikan.

Baca Juga:Kemenangan PKB Diraih Bukan dengan Banyaknya KonflikJeremy Huang, Harapan di Masa Transisi

“Tanggapan gubernur positif sekali, beliau berpesan sertifikasi indikasi geografis atau hak paten batik Complongan Indramayu segera diselesaikan,” jelasnya.

Hak paten tersebut diakui sangat diperlukan, karena batik Complongan mempunyai teknik membuat batik yang khas dan tidak ada di daerah lain di Indonesia.

“Kita ketahui bahwa teknik batik Complongan ini dengan cara dilubangi menggunakan jarum yang membentuk motif. Nantinya pada saat pewarnaan kain batik ini akan menghilangkan lubang halus yang ada di kain batik. Sehingga kami sampai saat ini upaya hak paten terus kami laksanakan,” terangnya.

Disampaikan, batik Complongan dipamerkan bersama sejumlah produk unggulan lainnya di Stand Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Indramayu.

Adapun produk lain yang dipamerkan terdiri dari sejumlah batik khas Indramayu, tenun Gedogan, kerajinan rajutan, dan gitar mini. Produk-produk tersebut karya para pengrajin di bawah binaan Diskopdagin Kabupaten Indramayu.

Sementara itu, dalam pameran Inacraft 2022, Stand Dekranasda Kabupaten Indramayu mencapai omset hingga Rp50,3 juta yang didominasi batik Complongan.

Bahkan perwakilan dari Kementerian Perindustrian dan Sekdis Diskopdagin Jawa Barat menyarankan agar untuk diekspor karena keunikan motif dan teknikal yang dimilikinya.

Baca Juga:PSGJ Bakal Buka Seleksi KembaliProduksi Padi di Anjatan Diklaim Tembus 9,34 Ton per Hektare

Komaryadi berharap, setelah Indramayu mengikuti Inacraft 2022, kedepannya pihak Inacraft bisa mengadakan pelatihan.

Di sisi lain, produk-produk unggulan Indramayu bisa menjadi kebanggan masyarakat Kota Mangga dengan membeli produk lokal. Juga sangat diharapkan bisa menarik masyarakat luar daerah untuk melirik potensi unggulan Indramayu.

“Harapannya ada pelatihan khusus tentang desain Inacraft unggulan. Selain itu setelah ikut pameran Inacraft ini, produk lokal Indramayu menjadi tuan rumah di daerah sendiri, artinya dibeli dan dipakai oleh orang Indramayu yang nantinya akan menarik orang luar Indramayu,” pungkasnya. (tar)

0 Komentar